Bagian 16. Anak seorang pembunuh? Kata-kata itu terus berulang di telingaku hingga sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Aku bahkan tidak peduli dengan ancaman Kaivan yang akan menyiksaku-yang seharusnya sudah ia lakukan sejak tadi dan bukannya menyuruhku ke kamar dengan koperku yang ternyata sudah berada di sini. Kutatap langit-langit kamar yang berwarna putih pucat sambil terus berfikir. Apa maksud Kaivan sebenarnya? Dia sengaja mengatakan kebohongan itu hanya untuk mengintimidasiku kan? Ayahku bukan seorang pembunuh. Beliau adalah laki-laki terbaik dalam hidupku-walau hanya menemuiku sebulan sekali ketika aku kecil. Kaivan harus kuberitahu untuk menjaga ucapannya. Dia pikir bisa menyakitiku setelah mengatakan kebohongan itu? Coba saja kalau bisa! Ak