sepuluh

1481 Words

"MASIH marah?" Aku mengoleskan foundation, meratakannya dengan beauty blender, sebelum memulaskan bedak tipis. Sejak tadi, aku berusaha untuk mengabaikan Radian, semua pertanyaannya. Oh bukan, sejak semalam. Enggak, kok. Dia sama sekali nggak berusaha minta maaf atau melakukan hal yang membuat dia terlihat merasa bersalah. Hingga aku terbangun tadi pagi, kata maaf itu nggak terucap dari bibir seksinya. Dan sekarang, dia sedang menatapku di belakang, duduk di tepi kasur. Setelah selesai dengan kebutuhannya, dia duduk begitu tenang, memandangi diriku. Apa dia nggak tahu kalau sikapnya itu membuat jantung ini nggak stabil? Atau dia justru sengaja? "Jangan pakai lipstik itu." Tanganku menggantung di udara, di depan bibir, kemudian aku menatapnya dari kaca dan meletakkan lipstik merahku kem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD