SETELAH Mami pulang, aku memutuskan untuk menghubungi Radian. Tetapi nggak ada jabawan. Sambungannya memang terhubung, tetapi dia nggak mengangkatnya. Pesan yang kukirim pun nggak menerima balasan. Dia marah. Radian sangat marah. Aku mengerti apa yang dia rasakan. Disalahkan semua orang padahal bukan hasil perbuatannya. Itu pasti sangat menyakiti. Aku ingin memeluknya. Saat ini. Sembari menunggunya pulang, aku memilih membuat menu makan malam. Jika pun dia memang nggak ingin makan, biarlah. Aku hanya berjaga-jaga, takut kalau nanti dia merasa lapar dan amu nggak memiliki makanan apa pun. Maka, aku membuatkan sesuatu untuknya. Ayam bakar mungkin bisa mengembalikan mood-nya yang hancur. Aku akan mencobanya. Syukurlah, di dalam kulkas masih ada satu potong ayam bagian d**a. Itu memang b