AKU mematung. Menatap ngeri dua orang di depanku yang sedang bertengkar. Mami memandang Radian tajam. Dan sebaliknya, Radian seolah menantang perempuan yang sudah melahirkannya itu. Tadi, tiba-tiba Mami datang seorang diri, setelah pertengkaranku dengan Radian tadi pagi. Mami menginterogasi, karena melihat wajahku yang sembab. Saat kami duduk di sofa depan TV, Radian keluar kamar dan Mami memanggilnya. Beginilah yang akhirnya terjadi. Mereka berdua berdiri dan saling melempar tatapan menantang. "Apa Mami pikir Radian harus tahu semua yang Marsya pikirin? Semua ini salah Radian, gitu? Marsya tahu mana yang salah dan nggak." Radian benar. "Tapi tugas kamu sebagai suaminya adalah mengarahkan dia untuk ke jalan yang benar. Jangan jadi pengecut, Yan. Mami nggak pernah ngajarin itu." "Fin