Pesta pun selesai, dan kantor pun bubar. akan tetapi Ryo masih mengerjakan beberapa revisi karena besok ia harus menemani ibunda pulang ke rumah.
Intan pun menunggu Ryo agar ia mau mengantar nya pulang ke Apartemen, Ryo pun sudah menolak nya terlebih dahulu dan menyaran kan Intan untul pulang di jemput supir nya atau naik taxi, tapi ia keras kepala Ia hanya mau di antar Ryo pulang.
Jam pun menunjukan pukul 19.00, Ryo pun selesai sudah mengerjakan beberapa revisi nya ia pun keluar ruangan dan segera menuju Lobby karena ia sudah janji akan pulang pukul 20.00, ia akan mengantarkan Intan dan drop dirinya ke apartemen.
"Akhirnya kamu selesai juga," Ucap Intan sambil berjalan mendekati Ryo yang akan bergegas ke pintu keluar Lobby kantor.
"Ia makanya siapa juga yang menyuruh kamu untuk menunggu, kan akhirnya kesel sendiri," Ucap Ryo sedikit ketus.
Intan hanya tersenyum semakin Ryo menolak ia pun semakin tertantang, mereka pun berdua berjalan menuju parkiran mobil, Intan pun duduk di sampingnya dengan sedikit menaikan rok mininya.
"Oh ya, aku hanya bisa drop kamu di lobby ya, aku harus buru buru pulang, aku sudah ada janji harus pulang jam delapan," Uca Ryo sambil menancapkan gas mobilnya.
"Hmmmm padahal aku mau kasih kamu sesuatu, tapi gak aku bawa sih ada di apart, ya hadiah untuk naik jabatan kamu, aku lupa bawa tadi, mampir sebentar gak apa apa kan? ga akan sampe setengah jam kok, telat telat dikit sampe rumah jam 9an gimana? atau kamu telepon orang rumah dulu deh," Intan pun memaksa, dengan suara manjanya.
"Duh gak bisa, nanti aja kan kita juga ketemu lagi," Ryo pun menolak.
Intan hanya diam, ia pun berpura kesal terhadap Ryo agar ia mau ke apart nya, intan sebenarnya hanya ingin berudaan dengan Ryo, ia sudah jatuh hati kepada Ryo karena ryo termasuk pria yang sulit ia taklukan.
Malam ini jalan memang agak macet, sudah setengah jam jalan tapi masih stuck beberapa meter dari kantor, Ryo pun segera mengambil ponsel dan mengirim sharelock kepada istri tercinta.
RYO
"Maaf sayang macet banget sudah setengah jam stuck,"
DIRA
"Gak apa sayang, aku lagi di kamar, netflixan"
dira pun mengirim foto dirinya yang sexy mengenakan pakaian tidur yang menggoda Ryo
RYO
"Ok, tunggu aku ya jangan tidur dulu; aku siap menggoyang mu"
Ryo pun terlihat mesem ketika menerima foto dari istrinya tercinta, Dira selalu terlihat sexy cantik dan manis. Ryo pun pikirannya melayang di tengah kemacetan.
Melihat Ryo yang asik bermain ponsel dan tersenyum intan pun merasa ryo mengabaikan nya, tentu saja Intan semakin kesal, ia pun mencari perhatian kepada kepada pria yang duduk di samping nya.
"Macet banget kesel, pusing kepala ku," Gumam Intan
"Mau beli obat dulu atau mau makan dulu,?"
"Gak usah lah, langsung pulang aku mau masak yang di rumah aja," Ucap Intan
"Loh hhhaha kamu bisa masak?" Ucap Ryo memecah kesunyian, ia tau Intan kesal dengan nya, tapi ia pun mencoba mencairkan mood dari atasannya tersebut.
"Menurut loh, bisa lah kamu nya ga mau sih mampir sebentar, biar bisa nyobain masakan ku, atau mau apa pun akan ku lakukan?" Ucap intan.
Ryo pun menoleh ke arah Intan yang melipat tangannya dan mata ryo pun tertuju kepada rok mini yang memperlihat kan paha mulus dari Intan, hasrat nya terbangun karena melihat foto dari Dira sang istri.
"Mau apapun maksudnya....? apapun itu tuh konotasinya kemana Ibu atasan ku," Ucap Ryo sambil teretawa.
"Maksudnya mau makan apapun nanti ku usahakan msasak, ya tapi berhubung kamu buru - buru ya mana bisaa aku masak," ucap Intan kesal.
"Next lah aku mampir, untuk saat ini macet sekali, kalau aku mampir mau pulang jam berapa,"
Intan pun melihat jam di mobil,
"Baru 19.30, sampai apart ku juga bentar lagi ini dah mulai lancar, jam 8 aku masak, jam 30mnt juga beres, makan, kamu boleh lah pulang jam 10 malam aman kali sampai rumah? istirahat dulu lah capek, dari apart ke rumah mu juga kan juga jalur macet jam 10an aman sih jalur pasti lancar juga," Ucap intan dengan semangat.
"Hmmm ia sih, daripada aku makan di luar sambil nunggu macet, mending makan di tempat mu saja lah, gratis pula," ucap Ryo.
Intan pun merasa kesenangan mendengar ucapan Ryo, bak gayung bersambut ia pun sepanjang jalan terus mengoceh hingga tak terasa mereka berdua pun sampai di tempat tujuan.
"Silahkan masuk Pak manager, selamat datang di tempat ternyaman ku, sedikit berantakan sih, tapi kalau mau bantuin beresin gak masalah," Ucap intan dengan semangat.
"Its ok, toilet dimana ya? kebelet nih tadi macet," tanya Ryo.
"Wait wait di kamar ku saja, toilet tamu nya keran nya belum di benerin jadi air nya gak keluar,"
Ryo pun di ajak masuk ke kamar Intan, kamar yang nyaman rapih serta harum,
"Kamar kamu rapih juga? ada yang bantuin beresein?" tanya Ryo.
"Gak kok, kalau pulang kantor ya aku rapihin kadang gak, itu kamar mandinya masuk aja,"
Ryo pun masuk ke kamar mandi milik atasanya tersebut, kamar mandi minimalis, dengan bathup serta ada pakaian tidur transparan milik Intan yang menggantung berwarna merah, ia pun teringat foto yang tadi sang istri kirimkan untuknya.
"Sudah selesai? aku tadi lagi rebus pasta dulu sebentar kamu kalau mau nunggu disini gak apa kok, bisa di balkon atau mau sambil nonto gak apa, istriahat deh capek pasti, aku mau ganti baju dulu gerah beres masak langsung mandi," ucap Intan seolah memancing nafsu dari Ryo.
"aku di ruang tamu aja lah, mau ngerokok di lobby ruang tamu kamu, kayanya pemandangannya bagus," Ucap Ryo.
intan pun mengganti baju nya menggunakan piyama merah yang ada di kamar mandi nya, ia sengaja akan menggoda Ryo dengan lekuk tubuhnya, seteleha selesai mengganti pakaian ia puj segera ke kitchen nya memasak masakan yang simple, sambil menata meja untuk makan malam tak lupa ia menyediakan minuman beralkohol agar ryo mabuk dan tak ingin pulang, setelah selesai ia pun menghampiri Ryo.
"hai sudah selesai liatin pemandangan malam nya?" Ucap intan sambil menggulung rambutnya ke atas lalu mengikat nya, belahan dadanya pun terlihat jelas, gumung kembar nya pun menyembul keluar.
Tentu saja Ryo memandang, ia tak menyangka atasanya memiliki tubuh yang tak kalah sexy dengan dira istrinya.
"Hei," Tatap Ryo
"Yuk makan," Intan pun mengulurkan tanggannya, dan menggandeng Ryo ke meja makan