KUE COKLAT

1049 Words
Mencoba berpikir positif ketika membaca alamat yang wanita itu berikan, apa jangan - jangan kie coklay yang tadi ia borong untuk makan bersama suami Ku. Telepon ku pun berdering, aku menatap layat ponsel ku, tertera nama Suami ku, aku pun segera mengangkat nya. "Sayang, kamu masih dimana?" "Di Toko, kenapa?" "Kamu gak usah bawain kue ya? kebetulan hari ini aku ada meeting dadakan di luar bersama klien, dan kebetulan pulangnya pasti malem, kamu gak apa - apa kan? apa kamu sudah buat kuenya,?" "Hmmm gak, kebetulan tadi ada yang borong semua kue ku, untuk dibawa ke kantor nya, ya sudah kamu hati - hati ya, dan terus berikan kabar kepada ku ya," kenapa ini kebetulan sekali, apa jangan - jangan? firasat ku tiba tiba menjadi negatif, selama menikah baru kali ini aku mengalami gelisah, apakah karena aku terlalu polos dan menutup mata, ah tapi mana mungkin aku benar - benar paham Ryo, dari mulai kami salinh mengenal dan berpacaran tak mungkin ada wanita lain selain aku di hati nya. Kurang apa aku, aku cantik, bisa masak, tubuh ku bagus, bisa memuasakan nya juga. hanya saja aku memang belum memberikan nya keturunan, tapi apakah karena alasan itu dia berselingkuh, ah tapi mana mungkin. selama ini di ponsel nya tak pernah ada ktivitas mencurigakan. Tiba - Tiba aku menjadi tidak Mood, aku teringat pesanan ku besok, lebih baik aku menyelidiknya besok ketika mengantarkan pesanan. Aku segera menutup Toko ku, dan aku bergegas menunu tempat pemesanan tumpeng dan kue kue lainnya yang tak ku buat. Dalam perjalanan ponsel ku beberapa kali bergetar, aku tak sempat menerima pamggilan karena sedang mengemudi, sesampainya di toko bahan kue, aku pun langsung membuka ponsel ku. Sepuluh kali panggilan tak terjawab, aku kira suami ku, ternyata ibu mertua ku, helaan nafas aku hempas kan, ingin rasanya menelepon balik tapi males buang - buang waktu aja, aku pun segera membaca pesan singkat darinya. dan isinya hanya sebuah makian yang teramat panjang hingga mata ku tak bisa melihat nya. POLDA "Bisa - bisanya kamu pesan paket bayar di tempat, dasar wanita mandul, kamu sengaja mengerjai ku, cepat pulang dan bayar" "gob*k, idi*ot wanita Man*l, lihat saja kamu," "Cepat angkat telepon ku se*an" dan masih banyak chat yang tidak berperikemantuan kepada ku, aku pun segera menghapus nya, dan aku menelepon kurir langganan yang biasa mengantarkan paket kepadaku. "Hallo mas," Ucap ku melalui sambungan telepon, "Hallo mba, buset sejak kapan di rumah mba ada monster," "Hahhahaha bisa aja, aku lagi di toko bahan kue pinggir jalan depan nih? mau cash apa transfer?" Setelah urusan paket selesai, bahan kue untuk besok selesai pemesanan lainnya selesai aku pun pergi makan siang, tentu saja aku mau makan enak, karena hari ini tenaga dan pikiran ku sudah di habiskan oleh pikiran yang negatif dan mertua yang menyebalkan, aku akan makan enak dan memanjakan tubuh ku di salon favorit ku di Kota ini. Tak beberapa lama, kendaraan roda empat pun datang menghampiri ku, "Nona, silahkan" layaknya seorang juragan aku pun masuk ke dalam.mobil mewah, haha mobil sewaan. *** "Jam segini baru pulang, paket tuh bayar beli paket ampe mahal begitu, emang kamu pikir anak saya itu punya mesin cetak uang?" Ucap ibu mertua ku saat kepalaku nongol masuk di balik pintu. "Assalamualaikum gada yang jawab, gak ada orang kali ya," ucap ku sambil meleongs melewati ibu mertua ku yang memerah wajahnya, aku pun segera kabur takut ia menerkam ku. "Mantu sialan" umpat nya. "Mah udah makan? ini kalau mau makan aku taro di meja yaa, enak loh ini kalau gak mau aku masukin kulkas aja biar beku," "Taro aja," Ucap nya dengan ketus, "Aku taruh ya, aku mau ke kamar dulu, mau rebahan sambil nunggu anak kesayangan mama mertua ku pulang hahhaha" ucap ku sambil berlari menaiki tangga ke lantai atas kamar ku berada. "Dasar mantu durhaka kamu," teriak mertua ku dengan kencang. *** Malam hari nya. "Sayang, tadi ada teman sekantor ku beda divisi sih, ada acara kenaikan jabatan juga, tadi rekan kerjanya, bawa kue coklat loh, kok rasanya percis kaya buatan kamu loh, tapi aku cuma makan 1 pcs doang, soalnya kan tadi buru - buru ada meeting di luar." Ucap Ryo sambil membuka kemeja nya. Aku pun mendekat, ahhh rasanya hari ini aku bodoh sekali telah curigaan kepada nya. Aku pun memeluk nya, dari belakang. "Hmmmm kamu so sweet banget sih hafal ku coklat buatan ku, itu tuh tadi aku mau buat di kantor, tapi tadi ada yg borong makanya pas kamu bilang ga usah dibawain aku lega banget, besok juga aku ke sana bawain tumpeng pesenannya, katanya buat temen nya yang naik jabatan, pemesannya namanya laras, kamu kenal?" tanya ku. "Oh ya Laras Laras siapa ya, mungkin kalau lihat wajah aku kenal ya sayang, maklum ga semua orang di kantor aku hafal, kalau begitu besok bareng aja ya?" Ucap suami ku sambil berbalik dan memegang pipi ku. Tatapan Ryo sangat membuat ku candu, dua bulan lagi kami akan merayakan anniv pernikahan kami yang pertama, semoga nanti aku bisa memberikan hasil positif kehamilan sebagai hadiah pernikahan kami. "Aku sayang kamu tau," ucap Ryo sambil mengecup bibir ku, "Jangan minta jatah, lagi merah" tolak ku. "Heiii mau bohong ya kamu, baru juga minggu kemarin kamu dapet, ahhhh" Selain dia care kepada ku, dia tuh teliti tentang diriku, apapun selalu ia ingat, Ryo adalah cinta pertama ku, cinta pada pandangan pertama dan semoga menjadi pelabuhan terakhir ku, rasanya mengerikan membayangkan dia tak ada di sisi hidup ku ini. Ryo mengangkat ku menuju tempat tidur sambil menatap ku, jantung ini berdegup kencang, nafas nya pun sudah tak beraturan, aroma keringat nya masih saja wangi, aku sangat menyukai nya, badan nya kekar, Ryo memang segalanya untuk ku. "Kamu wangi sekali,?" tanya Ryo, duh mana tadi abs ke perawatan head to toe, gak bilang - bilang lagi. "Iya sayang tadi aku abis luluran, terus hair mask, sengaja kan buat memikat kamu seperti biasa," ucap ku ngeles. "Beli luluran baru lagi? wanginya seperti beda dengan lulur yang di kamar mandi, kamu punya?" Ah Ryo ngeselin deh bikin aku bingung menjawab apa. "Aku beli yang sekali pakek, yang sasetan gitu sayang, ah kamu kepo ihhj kalau perawatan istri, suami gak harus tau" ucap ku. Ryo pun mengendus leher ku, menikmati harum nya perawatan Rose yang tadi aku ambil, wangi ini sangat sensual, aku baru pertama kali mencoba nya, sangat menyenangkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD