Gavril menatap nanar wajah perempuan yang dicintainya, hatinya meringis melihat keputus-asaan perempuan itu atas hidupnya sendiri. Airyn sudah sadar sejak 15 menit yang lalu, dokter mengatakan bahwa sayatannya tidak sampai membuat nadinya putus dan Gavril sangat bersyukur masih bisa melihat Airyn bernapas. "Kenapa Tuhan tidak biarkan aku mati saja?" "Ryn, kamu tidak boleh berbicara seperti itu kamu harus bersyukur Tuhan masih membiarkan kamu hidup dan ini saatnya kamu merenungi kesalahan kamu bukannya malah protes. Kamu tahu hukuman orang yang bunuh diri apa? Dia tidak akan masuk surga, Airyn. Kamu ingin jadi penghuni neraka untuk selamanya?" Ucapan Lisa panjang lebar sama sekali tidak membuat Airyn menyesali perbuatannya. Ia tidak peduli kalau seandainya ia memang harus jadi penghuni