SL-26

1217 Words

Arsya selalu suka wanita seperti sita, memperhatikan wanita itu kini dengan nikmat menekuni setiap sendokkan kwetiau ayam pesanannya belum lagi semangkuk pangsit rebus juga menjadi pilihannya. "Kamu tidak ke pedesaan, ta? Tidak bermasalah dengan perutmu?" Arsya kembali bertanya begitu melihat mangkuk sita penuh dengan acar cabai yang memang tersedia sebagai pendamping makan mie khas disini, tak segan-segan sita mengisi lima sedok acar cabai sekaligus ke mangkuk mienya. Sita melirik arsya yang sejak tadi terlihat ngeri melihatnya makan 'sekalian biar lo tahu gue perempuan rakus pencinta makanan pedas!' ucap batin sita "Ini belum seberapa ar, aku kalau buat rujak buah sama sahabatku bisa pakai cabai setengah kilo." Katanya berbohong, mana mungkin sangup menghabiskan cabai sebanyak itu, wa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD