PART. 45

806 Words

Tangis Rara semakin nyaring. Rara sendiri tidak mengerti kenapa perasaannya bisa sangat sensitif seperti ini. Ia tidak suka orang meragukan kemampuannya, karena ia lumpuh. Ia ingin menunjukkan kalau ia bisa mandiri. "Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sedang mengasihanimu. Aku mengasihimu, Ra. Aku tidak ingin membebanimu dengan tugas, dan kewajiban seorang istri. Aku sudah katakan, cukup cintai aku." Razzi mengusap punggung Rara lembut. "Rara ingin belajar terbiasa dengan keadaan Rara yang begini, Kak Razzi. Rara ingin kekurangan Rara sekarang, tidak membuat Rara terkekang dalam melakukan apa saja. Bantu Rara dengan percaya kalau Rara mampu." "Maafkan aku, maafkan aku." Razzi melepaskan pelukan, dipegang kedua sisi kepala Rara, dihapus air mata di pipi istrinya. Lalu ia kecup bibir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD