Bab 11.

1037 Words
Bab 11. "Claudia, tolong pikirkan dulu semuanya dengan baik. Jangan sampai kamu menyesal karena memutuskan perceraian dalam waktu singkat, lagi pula bukankah selama ini hubungan kita baik-baik saja?" "Lalu kenapa sekarang kamu ingin berpisah denganku?" Reza menatap sang istri dengan tatapan penuh harap, berharap kali ini Claudia akan mencabut tuntutannya untuk bercerai. Namun sayangnya Claudia tidak bisa begitu saja mau mendengarkan apa yang diucapkan oleh Reza, perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya untuk menolak permohonan Reza. "Tidak, Mas! Aku tidak mau lagi bertahan dan berjuang sendirian lagi untuk mempertahankan pernikahan kita, aku tidak ingin menjadi wanita menyedihkan yang terus mengharap untuk dianggap oleh suamiku sendiri." Claudia tetap pada keputusannya untuk berpisah dengan Reza, akan tetapi Reza pun juga tetap dengan keinginannya untuk mempertahankan pernikahan itu dengan Claudia. Reza seakan mempersulit keinginan Claudia untuk berpisah demi tujuannya sendiri, demi hak waris keluarga Aditama yang akan jatuh ke tangannya. "Claudia, pernikahan kita baru berumur satu tahun. Kumohon, bersabarlah sebentar lagi. Aku-" "Bersabar untuk apa lagi, Mas! Bukankah semuanya sudah jelas, kamu mencintai Bianca dan aku tidak ada artinya dalam hidupmu. Ada atau tidak adanya aku sama sekali tidak ada artinya untukmu, lalu untuk apa lagi aku bertahan dalam pernikahan ini? Untuk menyiksa hatiku lebih dalam lagi," cecar Claudia di depan Reza, dalam kedua sorot matanya, terlihat dengan jelas betapa perempuan itu merasa sakit dan kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Reza. "Jika saja kamu masih mau menunjukkan sedikit perjuangan untuk mempertahankan pernikahan kita, meski aku tahu kamu tidak mencintaiku, mungkin aku akan berusaha tetap bertahan dan berharap suatu saat nanti kamu akan benar-benar mencintaiku dan melupakan Bianca." "Akan tetapi kenyataannya kamu sama sekali tidak menunjukkan semua itu kepadaku, Mas! Kamu memintaku bertahan dan bersabar dalam pernikahan kita, tetapi kamu tidak melakukan hal yang sama! Kamu terus saja menjalin hubungan dengan Bianca lalu menunjukkan kemesraan kalian di depanku, kamu selalu membuat aku menjadi seorang wanita menyedihkan yang berharap pada seorang pria yang sialnya dia adalah suaminya sendiri!" "Aku tidak mau terus berada dalam posisi seperti ini, Mas! Terserah kamu mau bicara apa, akan tetapi aku akan tetap pada keputusanku. Aku tetap memilih untuk berpisah denganmu," ucap Claudia selanjutnya. Meski dengan kepala yang tertunduk ke bawah, namun siapapun bisa melihat raut wajah menyedihkan yang diperlihatkan oleh Claudia. Dia ingin bertahan dan berjuang sekali lagi, namun semua itu langsung dipatahkan hanya dengan mengingat bagaimana sikap dan sifat Reza terhadapnya selama ini. Bagaimana pria itu menjalin asmara dengan Bianca dan menunjukkan hal itu kepada dirinya, bagaimana pria itu memintanya memberikan sesuatu yang diinginkan olehnya untuk Bianca, dan masih banyak lagi kata bagaimana yang tersimpan dalam ingatan perempuan itu tentang sikap Reza terhadapnya selama satu tahun ke belakang. Sementara itu, Reza sendiri menyugar rambutnya dengan frustasi. Merasa bingung harus mengatakan apa di depan Claudia, dia tidak mungkin mengiyakan permintaan perempuan itu untuk berpisah dalam waktu dekat ini sebab semua itu hanya akan membuat Kakeknya semakin marah kepadanya dan akan benar-benar memblokir seluruh akses dan haknya untuk mendapatkan harta warisan keluarga Aditama. Pria itu juga mengerti kalau semua yang terjadi saat ini itu tidak lain karena dirinya yang masih menyimpan perasaan untuk perempuan yang masih menjadi kekasihnya, Bianca. 'Seharusnya aku tidak terlalu mengumbar hubunganku dengan Bianca di depan Claudia! Akh, seandainya saja aku tahu akhirnya akan seperti ini, pasti aku tidak akan terang-terangan menunjukkan hubunganku di depan Claudia!' 'Sekalipun kami sudah membuat perjanjian di awal pernikahan yang mengatakan tidak akan mencampuri urusan satu sama lainnya setelah menikah nanti, tapi seharusnya aku memang tidak menganggap remeh perasaan Claudia. Terbukti sekarang dia mengatakan ingin berpisah denganku,' gumam Reza dalam hatinya. "Kenapa sekarang kamu terlihat berat untuk melepaskan aku, Mas? Padahal sebelumnya kamu selalu menganggap aku tidak penting dan bahkan sama sekali tidak menganggap keberadaanku di dalam hidupmu, lalu kenapa saat aku ingin berpisah denganmu, kamu terlihat seperti memikirkan banyak beban dalam kepalamu?" "Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan itu? Aku hanya meminta untuk berpisah denganmu karena aku tahu bukan aku yang kamu inginkan, lalu kenapa kamu terlihat begitu berat untuk melepaskan aku," tanya Claudia dengan tatapan lurus menatap ke arah Reza, mencari jawaban dalam kedua sorot bola mata pria itu, tidak peduli pada Reza yang tampak tertekan dengan pertanyaannya itu. Reza sendiri sebenarnya sedang berpikir dengan keras, memikirkan bagaimana solusi untuk masalah kali ini. Bagaimana namanya tetap berada di dalam daftar ahli waris tanpa melepaskan Claudia, sebab hanya perempuan itu satu-satunya kunci untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Sampai pada akhirnya Reza teringat dengan satu hal, bukankah selama ini yang menjadi masalah dalam pernikahan ini adalah Bianca? Entah kenapa Reza justru mempunyai sebuah ide gila dalam kepalanya saat ini, pria itu berpikir untuk mengalah terlebih dahulu selama beberapa saat, setidaknya sampai Claudia sedikit dingin dan tidak lagi meminta untuk berpisah dengannya. "Baiklah, aku memilih mengalah denganmu! Tapi aku tidak akan menceraikan kamu, Claudia. Kamu bilang semua karena aku mencintai Bianca dan tidak memiliki niat untuk berjuang bersamamu dalam pernikahan ini, kalau begitu aku akan memutuskan Bianca dan menyudahi hubunganku dengannya, tapi aku mohon padamu agar tidak meminta berpisah denganku." "Aku akan melakukan apa saja agar kamu tidak lagi meminta untuk berpisah denganku, Claudia! Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku ini," ucap Reza, tatapan matanya menyiratkan kesungguhan. Seolah dia ingin menunjukkan kepada Claudia kalau apa yang saat ini dia katakan itu bukan hanya sebuah bualan semata. "Benarkah yang kamu katakan itu, Mas?" Claudia begitu terkejut dengan apa yang dia dengar dari mulut Reza kali ini, sungguh tidak menyangka pria itu akan berkata untuk menyudahi hubungannya dengan Bianca demi mempertahankan pernikahan mereka. "Ya, Claudia! Aku benar-benar akan menyudahi hubunganku dengan Bianca, tapi aku mohon padamu untuk tidak meminta perpisahan kepadaku. Aku mohon, tolong pertahankan rumah tangga dan pernikahan kita ini, mungkin sekarang aku memang belum mencintaimu, tetapi kita tidak tahu bagaimana rencana Tuhan selanjutnya kan?" Claudia menganggukkan kepalanya, membenarkan apa yang dikatakan oleh pria di depannya itu. Meskipun dalam hatinya pun dia sendiri merasa ragu dengan perkataan Reza itu, ragu kalau suatu saat nanti dia akan berbalik mencintai dirinya atau tidak. Mengingat sampai detik ini pun dia masih melihat tatapan itu yang sangat kosong terhadapnya, masih belum ada cinta sedikitpun yang terbit di hati laki-laki itu untuknya. Meskipun sebenarnya Claudia sendiri memiliki satu alasan kenapa dirinya sesungguhnya tidak ingin berpisah dengan pria itu jika bukan karena keadaan yang memaksanya seperti sekarang. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD