Bab 7.

1034 Words
‘’Kalian!’’ Kedua mata Claudia sontak membulat saat melihat sepasang pria dan wanita yang sangat dia kenal, dua orang yang telah menjalin hubungan di atas ikatan pernikahan yang sah di depan hukum dan agama. Seketika itu pula raut wajah Bianca langsung berubah menjadi menahan kesal dan amarah sebab ternyata dirinya sedang berebut sebuah gaun dengan istri sah dari Reza itu sendiri. ‘Ternyata perempuan ini yang sudah membeli gaun ini lebih dulu,’ gumamnya. Bianca tahu kalau sebenarnya Claudia adalah istri dari kekasihnya, tetapi dia tidak peduli akan hal itu. Baginya, yang orang ketiga di antara mereka adalah Claudia karena perempuan itu datang di saat dia dan Reza sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Akan tetapi secara tiba-tiba saja Claudia justru datang ke dalam hubungan mereka dengan status sebagai calon istri Reza, bohong kalau Bianca mengatakan dia tidak sakit hati dengan pernikahan yang dilakoni oleh kekasihnya sendiri. Hanya saja selama ini Bianca berusaha untuk mencba menguatkan hatinya serta meneguhkan pendiriannya, mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia bukan seorang pelakor. Akan tetapi dia hanya seorang wanita yang sedang berusaha mempertahankan hubungannya dengan laki-laki yang sangat dia cintai, lagi pula dia dan Reza saling mencintai, lalu apa yang harus dia takutkan? Akan tetapi saat dirinya dihadapkan pada keadaan seperti ini, Bianca tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia tidak menyukai situasi tersebut. Bianca tidak bisa menutupi ketidaksukaannya terhadap sosok Claudia dan juga semua yang ada pada diri perempuan itu. Reza yang memang adalah seorang laki-laki yang mudah peka akan keadaan pun seketika langsung menyadari perubahan Bianca, menyadari perubahan raut wajah kekasihnya itu dengan cepat. ‘’Clau, berikan gaun itu kepada Bianca!’’ Claudia menoleh dengan cepat menatap ke arah Reza yang baru saja selesai berbicara, sedikit terkekeh pelan karena tidak menyangka kalau pria itu akan memintanya menyerahkan apa yang dia miliki untuk wanita lain, wanita lain yang parahnya dia adalah kekasih suaminya sendiri. ‘’Apa yang kamu katakan, Mas? Kamu menyuruhku memberikan gaun yang sudah aku dapatkan dengan susah payah dan juga harga yang tidak sedikit ini kepada perempuan itu,’’ ucap Claudi sambil melirik sinis ke arah Bianca yang secara diam-diam menyunggingkan senyuman penuh kemenangan di bibirnya. Dia tahu kalau Reza sangat mencintainya, dia juga yakin kalau pria itu pasti akan melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia, termasuk dengan memerintahkan istrinya itu untuk melepaskan gaun di tangannya untuk dirinya. ‘Aku sangat menginginkan gaun itu dan aku harus mendapatkannya, tidak peduli sekalipun aku harus merebutnya dari perempuan itu!’ ‘’Clau, itu hanya sebuah gaun! Jangan mempersulit keadaan yang ada saat ini, cepat berikan saja gaun itu kepada Bianca dan semua masalah ini akan selesai!’’ Reza kembali memerintahkan Claudia untuk memberikan gaun itu kepada kekasihnya, dia sama sekali tidak peduli dengan perasaan Claudia yang pastinya akan terluka dengan perlakuan suaminya itu. ‘Dia melarang dan menyuruhku agar tidak dengan laki-laki lain, tetapi dia malah melakukannya dengan wanita ini! Aku bahkan sangat tidak menyangka kalau ternyata perempuan itu sangat tidak tahu malu, bukan hanya suamiku saja yang dia inginkan, akan tetapi gaun yang sudah menjadi milikku pun juga dia inginkan!’ ‘’Huh, atas dasar apa kamu memintaku memberikan gaun ini kepada perempuan itu, Mas? Lagi pula bukankah kamu sendiri yang bilang kalau ini hanyalah sebuah gaun, lalu kenapa tidak kamu suruh kekasihmu itu untuk mencari yang lainnya?’’ ‘’Kenapa dia harus merebut punyaku? Apa tidak cukup hanya dengan mengambil suamiku,’’ cecar Claudia di depan Reza dan Bianca tanpa merasa takut sama sekali, sudah begitu muak dengan semua perbuatan yang dilakukan oleh Reza terhadapnya. Apalagi saat Claudia melihat bagaimana Bianca tersenyum seolah meremehkan dia di depan Reza, bodohnya adalah pria itu sama sekali tidak melihat bagaimana perempuan di sampingnya itu bersikap di belakangnya. ‘Dasar pria bodoh,’ umpat Claudia. ‘’Clau, aku minta maaf kalau kamu merasa aku merebut suamimu! Tapi kenyataan yang sebenarnya terjadi di sini itu bukankah kamu yang sudah merebut kekasihku?’’ Bianca akhirnya ikut mengeluarkan suaranya, mengatakan apa yang mengganjal dalam hatinya saat mendengar perkataan terakhir Claudia. Bianca tentu tidak bisa menerima begitu saja apa yang diucapkan oleh Claudia, sebab pada kenyataannya memang dia yang sudah lebih dulu bersama dengan Reza dari pada perempuan itu. ‘’Claudia, sudahlah! Kenapa kamu ini senang sekali memperpanjang masalah, aku hanya menyuruhmu untuk memberikan gaun itu kepada Bianca karena dia menginginkannya. Kenapa bicaramu itu semakin menyambung kemana-mana,’’ ucap Reza terdengar tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Claudia. ‘’Tapi aku juga menginginkan gaun ini, Mas! Jadi sebaiknya kamu suruh saja kekasihmu itu untuk mencari gaun yang lainnya, ingatkan juga dia agar tidak menjadi kebiasaan merebut barang milik oranglain!’’ Bianca terlihat kesal dengan keras kepala Claudia yang tetap kekeh tidak mau memberikan gaun itu kepadanya hingga tanpa sadar membuatnya menghentakkan kaki dengan kesal ke atas lantai serta menekuk eskpresi wajahnya sampai terlihat begitu tidak enak dipandang. ‘’Claudia ….’’ Claudia terdiam selama beberapa saat, tidak menyangka bahwa suaminya ternyata begitu kekeh untuk menyuruhnya memberikan gaun itu kepada Bianca. Tatapan mata perempuan itu kemudian tertuju pada Bianca yang sedang berdiri di samping Reza, jelas sekali kalau perempuan itu sedang menahan kekesalan yang besar dalam hatinya. ‘’Bianca, jadi kamu benar-benar menginginkan gaun ini?’’ Bianca menoleh menatap wajah Claudia yang baru saja selesai berbicara, bertanya kepadanya. ‘’Tentu saja, kalau aku tidak menginginkannya lalu untuk apa Reza sampai menyuruhmu memberikannya kepadaku!’’ Kekehan pelan kemudian terdengar dari mulut Claudia sambil meganggukkan kepalanya, mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Bianca. ‘’Baiklah, aku akan memberikan gaun ini kepadamu, tetapi dengan satu syarat!’’ Senyum sumringah yang terlihat di bibir Bianca saat mendengar Claudia bersedia memberikan gaun itu seketika menghilang usai mendengar perkataan perempuan itu selanjutnya. ‘’Syarat apa,’’ tanya Bianca. ‘’Berikan Reza kepadaku!’’ Degh! ‘’Claudia, apa yang kamu katakan itu! Asal kamu tahu, aku ini bukan barang yang bisa seenaknya kamu minta dari orang lain, aku bukan barang yang bisa dilempar-lempar seperti yang kamu katakan itu!’’ Reza langsung membentak Claudia saat mendengar perkataan Claudia yang menurutnya sangat tidak masuk akal, bagaimana bisa perempuan itu ingin menukar gaun itu dengan dirinya? Apakah Claudia berpikir dirinya setidak penting itu, apa Claudia berpikir dia setidakberharga itu? Sementara itu, Bianca sendiri tampak terdiam tanpa berkata apa-apa, hanya ada tatapan matanya yang terus terarah menatap Claudia yang juga sedang menatap dirinya dengan tatapan meremehkan, mengabaikan apa yang dikatakan oleh Reza. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD