Bab 16

1044 Words
‘’Aku tidak bisa membiarkan semua ini terjadi, aku tidak bisa membiarkan Claudia bersama dengan pria lain di belakangku!’’ Mendadak seluruh pikiran Reza menjadi tidak fokus dengan apa yang harus dia kerjakan saat itu, tiba-tiba saja semua pikiran dan atensi yang dimiliki olehnya menjadi terfokus dengan seorang Claudia, seorang wanita yang entah sejak kapan mulai mengambil seluruh perhatiannya. Bahkan hanya dengan mendengar berita bahwa saat ini Claudia sedang makan siang, dengan pria lain saja dia sudah seperti seorang pria yang terbakar dengan api cemburu. ‘Tidak! Aku tidak sedang cemburu, biar bagaimanapun juga Claudia itu adalah istriku, sudah seharusnya dia menjaga dirinya dan tidak berdekatan dengan laki-lain selain suaminya!’ Tanpa berpikir panjang lagi, Reza segera datang ke restoran yang dikatakan oleh Bianca, dimana di sanalah kedua orang yang bekerja dalam satu perusahaan itu sedang menghabiskan makan siang bersama di dalam sebuah restoran. Sementara itu di dalam restoran, Claudia sendiri terlihat acuh dengan kedatangan Bianca di tempat yang sama dengan dirinya. ‘Aku tidak peduli dengan kehadiran dia, terserah kalau dia mau mengadukan keberadaanku ini kepada Mas Reza!’ Baru saja Claudia selesai berbicara dalam hatinya, akan tetapi tiba-tiba saja Reza benar-benar masuk ke dalam restoran itu. Degh! ‘’Mas Reza ….’’ gumamnya dengan suara lirih dan kedua mata yang terus tertuju kepada sosok laki-laki yang baru saja masuk ke dalam restoran, akan tetapi sesetik kemudian Claudia langsung mengalihkan pandangannya dari Reza saat dirinya teringat bahwa di dalam restoran itu bukan hanya ada dirinya saja, akan tetapi di sana juga ada Bianca. ‘Ah, mungkin saja Mas Reza datang ke restoran ini karena dia ingin menemui Bianca!’ Saat itu juga Claudia langsung berusaha mengalihkan perhatiannya dari Reza, berusaha untuk fokus kembali dengan Fian dan obrolan yang sempat terjeda diantara mereka berdua. Akan tetapi ternyata kejutan yang hadir bukan hanya sebatas itu saja, sebab tanpa diduga sama sekali, ternyata Reza justru berjalan mendekat ke arahnya. ‘Ck, kenapa pria itu harus datang ke sini! Mengganggu saja,’ umpat Fian dalam hatinya, dia sungguh merasa kesal denga kedatangan Reza ke restoran itu, ditambah lagi dengan kedatangan pria itu yang berjalan menuju ke mejanya dengan Claudia. ‘Kenapa dia tidak mendatangi kekasihnya itu saja, padahal biasanya juga dia tidak peduli dengan Claudia!’ sambung Fian dengan perasaan yang semakin bertambah kesal seiring semakin dekatnya Reza dengan posisi mereka saat ini. ‘’Clau, siapa dia?’’ Tanpa meminta ijin terlebih dahulu, Reza langsung saja duduk di kursi yang masih kosong di depan Fian dan Claudia. Seolah dirinya sangat berhak untuk duduk di sana tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada mereka yang sudah lebih dulu duduk di sana. ‘’Oh, Mas Reza … Eumh, perkenalkan dia adalah Fian, direktur pemasaran di kantorku,’’ ucap Claudia memperkenalkan Fian di hadapan Reza, sementara Fian sediri mau tidak mau harus menjulurkan tangannya di hadapan Reza, mengajak pria yang menjadi suami Claudia itu berkenalan meskipun sebenarnya Fian sudah tahu siapa pria yang ada di depannya saat ini. Mereka pun akhirnya saling bejabat tangan dan sama-sama mempeprkenalkan diri masing-masing, tentu saja dengan senyuman yang sama-sama terkembang di bibir masing-masing. ‘’Claudia, cepat habiskan makan siangmu itu! Biar aku yang akan mengantarmu nanti ke kantor, sekalian ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu.’’ Reza mencoba mengalihkan perhatian Claudia di sana, sementara Fian sendiri lebih memilih diam dan menahan kekesalan yang ada di dalam hatinya. Pria itu tentu tahu siapa Reza itu karena dia memang sudah banyak mencari tahu siapa Reza dan ada hubungan apa antara dirinya dengan Claudia, oleh karenanya Fian juga tahu kalau Reza adalah suami Claudia. Dia juga tahu kalau Reza masih sering jalan berdua dengan mantan kekasihnya, Bianca. Fian berubah menjadi seorang detektif yang sangat handal ketika semua itu berhubungan dengan Claudia, seorang wanita yang dia cintai. ‘’Ah, baiklah! Tunggu beberapa saat lagi,’’ pinta Claudia sambil berusaha menghabiskan makan siangnya denan cepat. ‘’Pelan-pelan saja, Clau! Lagi pula Reza juga pasti tidak keberatan untuk menunggu, benar kan?’’ Claudia hanya menanggapinya dengan senyum semua yang dikatakan oleh Fian itu, akan tetapi dia tetap berusaha menghabiskan makan siangnya dengan sedikit lebih cepat. Sedangkan Fian sendiri menolehkan kepalanya menatap Reza setelah dia selesai mengatakan ucapannya, hanya saja dia tidak mendapatan jawaban dari pria itu. Yang terlihat hanyalah sebuah tatapan tajam yang terus tertuju kepadanya, tentu saja karena pelaku yang melakukannya itu adalah Reza. ‘Sial! Kenapa dia terus menatapku seperti itu, seolah aku baru saja melakukan kesalahan besar, padahal aku hanya memberi sedikit perhatian kepada Claudia yang sudah cukup sering diabaikan oleh suaminya sendiri,’ gumam Fian. Sementara Reza sendiri seakan enggan untuk mengatakan sepatah katapun lagi di depan Fian, entah benar atau tidak, akan tetapi dia hanya merasa tidak rela kalau Claudia berdekatan dengan Fian. Reza cukup sadar diri dengan wajah Fian yang memang cukup tampan, bahkan mungkin lebih tampan dari pada dirinya. Oleh karenanya Reza tidak mau mereka berdekatan, dia tidak mau Claudia sampai tertarik kepada Fian dan kemudian jatuh dalam pesona ketampanannya. Sadar atau tidak, namun saat ini Reza sedang dilanda api cemburu terhadap sosok Fian yang baru saja mengajak istrinya makan siang bersama. Sedangkan di sisi lainnya, Bianca sedang menatap wajah pria yang menjadi pujaan hatinya dengan lekat. ‘Kenapa Reza terlihat seperti sedang cemburu dengan kedekatan Claudia dan pria itu?! Menyebalkan sekali,’ gumam Bianca dalam diamnya, bahkan hanya dengan melihat Reza yang lebih memilih untuk mendekati Claudia daripada dirinya saja sudah membuat dirinya cemburu, akan tetapi sekarang ini dia justru melihat dengan kedua mata kepalanya sendiri kalau Reza benar-benar terlihat tidak suka dengan ketidaksukaan yang ditunjukkan secara terang-terangan oleh Reza kepada Fian, seolah mempertegas bahwa saat ini dirinya sedang dilanda api cemburu kepada pria itu. ‘Sial, semua ini benar-benar tidak sesuai dengan keinginanku! Apalagi sekarang ini aku tidak bisa mendekati Reza karena persyaratan sialan itu, benar-benar menyebalkan!’ Akan tetapi Bianca hanya bisa menahan kekesalan itu dengan mengepalkan kedua tangannya dengan erat di samping tubuhnya. ‘’Clau, ayo biar aku yang mengantarmu ke kantor!’’ Setelah selesai menghabiskan makan siangnya, Reza kembali meminta kepada Claudia untuk mengantar dirinya ke kantor. ‘’Tapi, bukankah arah ke kantorku dan kantormu itu berbeda, memangnya tidak membuang-buang waktumu?’’ ‘’Tidak! Pokokna aku yang akan mengantarmu ke kantor, ayo pergi!’’ Tanpa aba-aba Reza langsung menarik pergelangan tangan Claudia dan kemudian mereka pergi meninggalkan Fian dan Bianca di belakang sana yang hanya bisa menatap kepergian dua orang yang sama-sama dicintai oleh keduanya. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD