Lengan Raffa masih memeluk tubuh Vanesha erat dan ia pandangi lekat-lekat yang juga di balas wanita itu mengunci tatapan padanya.
“Kau sudah merasakan tubuhku. Jangan meminta lebih!” ucap Vanesha dingin.
“Biasanya wanita akan meminta pertanggungjawaban dari pria yang merenggut mahkotanya. Aku akan .…”
“Tidak perlu!” Vanesha memotong cepat perkataan Raffa, berusaha mendorong d**a pria itu menjauh.
Karena Vanesha mendorong d**a Raffa dengan sekuat tenaga, dia lengah jika pangkal pahanya masih sangat nyeri, hampir jatuh terduduk ke atas lantai.
Tetapi Raffa dengan gerakan cepat merengkuh dan mengangkat tubuh Vanesha ke pelukan hingga kakinya tak menjejak lantai.
Raffa membawa Vanesha ke sofa, menciumi bibirnya sedikit rakus. Vanesha juga langsung balas melumat dan melilit lidah panas Ra
