Awal musim semi di Kota Amsterdam terasa begitu semarak. Bunga-bunga tulip bermekaran dan berwarna-warni tampak menghiasi hampir semua sudut kota. Pucuk-pucuk ranting pepohonan yang semula tampak gundul, juga mulai terlihat menghijau dan pergantian musim disambut penuh suka cita oleh semua masyarakat kota Negara Kincir Angin. Di tepi sebuah kanal, Zinnia duduk termangu seorang diri. Mantel hangat, syal bulu domba serta topi kupluk rajut, masih setia membalut tubuhnya. Kendati musim sudah berganti datangnya musim semi, tetapi angin dingin masih berhembus dan suhu udara terhangat mencapai 15 derajat celcius. "Ini musim semi ketiga yang aku lewati di sini setelah aku meninggalkan tanah air." Entah apa yang sedang Zinnia rasakan saat itu, yang pasti pikirannya seakan melayang di awang-awang.