Sekuat tenaga Wala mendorong pundak Jaya, hingga pria bertubuh jangkung itu hampir saja terjengkang ke atas sofa. "Mak!" Wala berteriak dan langsung berhambur mendekati Ratna. "Mak ... kenapa Mak bisa ada di sini dan apa yang dilakukan orang-orang ini terhadap Emak?" Dengan wajah terlihat khawatir, Wala langsung memeluk Ratna begitu erat. "Wala, Mak nggak apa-apa. Mak juga tidak menyangka ternyata kamu ada di sini." Ratna ikut memeluk Wala dengan berbagai perasaan membuncah dalam hatinya dan tanpa dia sadari kedua matanya seketika berkaca-kaca. "Aku di sini karena aku bekerja untuk Tuan Lan, Mak. Tuan Lan sangat baik padaku. Beliau juga mengizinkan aku tinggal di rumah ini." Ratna bergegas melepaskan pelukannya, mendengar pengakuan Wala. Air mata Ratna luruh tak sanggup dia bendung,