Part 17. Malam Terakhir

1171 Words

"Terima kasih, karena kamu sudah datang tepat waktu, Bang." Zinnia memasang senyum termanis di bibirnya, tatkala sudah membukakan pintu untuk Wala. "Masuk, Bang!" ajaknya, sambil menarik tangan Wala, agar segera masuk ke dalam kamarnya dan dengan cepat dia mengunci pintu. "Wah, kenapa kamarnya hanya remang-remang begini? Apa kamu sengaja tidak menyalakan lampu?" Wala tertegun, mendapati kamar Zinnia yang tampak sedikit berbeda dari biasanya. "Iya, Bang. Aku ingin malam ini menjadi malam yang sangat istimewa untuk kita berdua." Tanpa rasa ragu, Zinnia langsung mengalungkan kedua tangannya di bahu Wala, serta menunjukkan ekspresi manja di wajahnya dan ditambah senyuman yang kian terlihat menggoda. "Malan ini kamu sangat tampan, Bang," puji Zinnia, seraya mengusap lembut pipi Wala dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD