9. Jurnal

1362 Words
Katia menghabiskan hari minggu bersama ayahnya di rumah. Mike menceritakan beberapa memorinya akan istrinya. Berpacaran hanya sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah, Helen adalah sosok yang menurut Mike sangat menyukai petualangan dan spontan. Berbeda dengan dirinya yang pendiam dan berhati hati. Sifat Helen yang berbeda itulah yang menyebabkan Mike jatuh hati. “Tahukah bahwa Mom bisa ilmu sihir , Dad” tanya Katia. Mike mengangguk “Ibumu akhirnya mengungkapkan tentang identitasnya ketika dirinya sudah hamil. Di awal pernikahan kami,  Ibumu bisa tiba tiba menghilang tanpa penjelasan. Awalnya aku mengira bahwa dirinya mungkin berselingkuh. Aku sering menanyai kemana saja dirinya pergi seorang diri, namun jawaban yang kudapat hanya menambah rasa bingungku. Akhirnya aku berkata bahwa aku akan menerima bila dirinya meminta cerai dan meninggalkanku.  Mungkin merasa kasihan melihatku tersiksa, ibumu akhirnya menceritakan tentang rahasianya.” Tiba tiba Mike bangkit dari sofa dan berjalan masuk ke kamarnya. Mike terlihat keluar dari kamarnya membawa sebuah buku jurnal. “Ini adalah milik ibumu.” Kata Mike menimang jurnal ditangannya itu. “Helen menggalkan cacatan ini untuk diberikan padamu bila sudah waktunya untuk tahu tentang masa lalumu. Kurasa ini adalah waktu yang tepat untukmu memilikinya Katia” Mike menyerahkan buku jurnal itu kepada Katia. Buku jurnal bersampul kulit itu tampak lusuh terlihat seperti sering dibaca. Katia membuka halaman pertama dari buku itu, tertulis didalamnya: Untuk putriku tercinta, Katia. Aku minta maaf. Katia menoleh ke ayahnya dengan perasaan yang tidak menentu. “Kutinggalkan kamu untuk membaca buku itu, Kat. Aku akan menyiapkan makan siang untuk kita.” Kata Mike melangkah pergi. Katia membuka halaman berikutnya. Tampak tulisan rapi ibunya tersusun: Aku berharap ayahmu membesarkanmu dengan penuh kasih dan kebahagiaan, Katia putriku. Maafkan aku yang tidak bisa berada di sisimu saat kamu beranjak dewasa, tapi aku yakin kamu telah tumbuh menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Untuk menjelaskan siapa dirimu, kurasa aku harus menjelaskan siapa diriku kepadamu. Aku lahir dari sebuah keluarga pemuja dewa kuno bernama Hecate, si penyihir. Kami setia kepadanya dan sebagai imbalannya, dewa Hecate menganugerahi kami dengan kemampuan sihir seperti dirinya. Lewat buku yang kami sebut Book of Shadows ini akan kuajarkan beberapa ilmu sihir yang mengalir di darahmu, Katia.. Keluarga kami bukanlah satu satunya yang memuja dewa Hecate, ada beberapa keluarga lain yang mempunyai keyakinan yang sama. Karenanya ayahku, atau kakek mu, memutuskan untuk membangun sebuah kuil agar kami bisa berkumpul. Hecate sangat puas dengan dedikasi ayah, maka beliau menganugerahi kekuatan yang lebih besar kepada keluarga kami. Dengan kekuatan itu para pengikut Hecate menjadikan kakekmu sebagai pendeta tertinggi yang akhirnya turun kepadaku  saat beliau meninggal. Aku tidak menceritakan hal ini kepada ayahmu ketika berpacaran karena ibu tidak mau kehilangan dirinya. Setelah menikahpun  akusemakin takut ayahmu akan meninggalkanku bila tahu bahwa istrinya adalah penyihir, maka tidak pernah kuungkapkan masa laluku kepadanya. Aku berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari kuil Hecate, namun para pengikut setianya tidak mengijinkanku dan mengancam akan membuka rahasiaku dihadapan ayahmu. Karenanya aku sering mengendap endap bersembunyi dari ayahmu untuk melakukan pertemuan dengan pemuja Hecate lainnya. Suatu hari Hecate menampakkan dirinya padaku dan meminta diriku untuk membuktikan kesetiaanku padanya. Sang Dewi memintaku untuk menyerahkan bayi pertama yang sedang kukandung atau nasib buruk dan malapetaka akan terus mengikutiku dan ayahmu. Merasa tidak punya pilihan, kusanggupi permintaan Hecate sambil terus mencari cara untuk melindungimu dan ayahmu. Ayahmu mulai curiga dan mengira aku berselingkuh karena seringnya aku pergi tanpa bisa menjelaskan tujuanku. Mike meminta aku untuk menceraikan dirinya saja bila aku sudah tidak mencintainya. Untuk mempertahankan pernikahan kami akhirnya kuceritakanlah semuanya pada ayahmu. Namun bukannya ketakutan, ayahmu malah lega karena ternyata sumber rahasiaku selama ini bukanlah karena adanya pria lain selain dirinya. Aku menulis surat ini ketika kandunganku berusia 9 bulan. Sebentar lagi dirimu akan di lahirkan. AKu merasa senang dan sedih karena aku tahu bahwa kemungkinan ku untuk melihatmu tumbuh besar sangatlah kecil. Namun janganlah kau takut, putriku, tidak akan kubiarkan hal buruk terjadi padamu. Aku rela untuk mengorbankan segalanya demi mu, dan aku yakin ayahmu pasti menginginkan hal yang sama denganmu. Aku meminta ayahmu untuk merahasiakan identitas mu dan membesarkanmu jauh dari semua ini. Namun bila dirimu membaca surat ini, maka itu artinya semua yang aku sembunyikan darimu telah ada di depan matamu. Berhati hatilah, dan gunakan ilmu yang akan aku ajarkan padamu sebagai perisai untuk melindungi dirimu. Aku akan terus bersamamu disetiap langkahmu, Katia. Be brave, always.. Love. Mom Katia tertegun membaca akhir dari surat ibunya. Dirinya membalikkan halaman berikutnya berupaya menemukan surat lain yang di tulliskan oleh Mom, tapi hanya menemukan berbagai mantera mantera dan ramuan sihir. Dibacanya beberapa judul mantera yang tertulis: Mantera Kejujuran, Mantera Pengikat, Mantera lilin keadilan, Melihat yang tidak terlihat, Mantera Tidur, … Katia berhenti membalikkan halaman ketika membaca judul mantera berikutnya. Mantera Mimpi Apakah kamu ingin menemukan siapakah soulmate mu? Lakukan mantera di bawah ini maka orang yang ditakdirkan untuk menjadi pasanganmu akan muncul dalam mimpimu. Barang yang di butuhkan: 3Biji almond, 3 kismis, kain kotak warna merah untuk menampung biji bijian, lilin merah, s**u almond, dan madu Buatlah lingkaran besar, cukup untuk dirimu duduk di dalamny,a di atas tanah. Nyalakan lilin di tengah lingkaran. Duduk bersila di dalam lingkaran dan bermeditasilah sampai merasa ketenangan. Pegang kain merah di tangan mu sambil memikirkan saat pertama dirimu bertemu pasanganmu. Fokus jangan pada orangnya, tapi pada perasaanmu saat bertemu dengannya. Apakah kamu merasa senang? Atau sedih? Atau takut? Apakah kamu merasa aman? Tahan semua perasaanmu ini dan ucapkan mantera berikut: “Roh penyatu, malaikat cinta Bawakan pengelihatan padaku Ijinkan aku melihat, di dalam mimpi Pasangan hidupku, jika saatnya tiba Maka bersatulah kami” Sekarang masukkan kismis dan almond ke dalam kain merah ang kau pegang dan lipatlah. Padamkan lilin dan hapuslah lingkaran.Minumlah s**u dicampur madu sebelum tidur dan letakkan kain merah berisi biji di bawah bantalmu. Pasangan hidup yang di takdirkan untukmu akan muncul dalam mimpi. Hmm…pikir Katia, mungkin mantera ini akan menunjukkan masa depanku dengan Seth. Apakah dirinya adalah soulmate yang di cari nya selama ini atau perasaan yang dirasakannya ini, seperti wajahnya, adalah milik Serafina. Dering telepon rumah membuyarkan lamunan Katia. Dilihatnya ayahnya berjalan kearah telepon yang tergantung di dekat dapur. Katia tidak bisa mendengar pembicaraan ayahnya namun bisa di rasakan nada mendesak di suaranya. Mike membanting telepon ke gagangnya lalu menoleh kearah Katia. “Kat, kutinggal pergi sebentar ok? Ada hal mendesak di klinik yang harus kulakukan. Apakah kamu baik baik saja sendiri? Haruskah ku telepon Donna untuk datang dan menemanimu?” Katia menggeleng, “Tidak perlu, Dad. Aku baik baik saja. Jangan khawatir..” “Ok, makanan sudah siap diatas meja. Cepatlah makan sebelum dingin. AKu akan kembali secepatnya.” Mike mengambil kunci mobil dan berjalan keluar rumah. Katia berjalan perlahan ke meja makan. Dilihatnya ayahnya telah membuatkan sandwich untuk makan siangnya. Katia mengambil sepotong roti isi itu dan menjejalkan ke mulutnya sembari membuka kulkas. Aha..hampir semua badan yang diperlukan Katia ada di dalamnya, almond milk, madu, kismis dan madu. Dikeluarkan bahan bahan itu dan diletakkannya diatas meja makan. Katia membuka lemari diatas kompor tempat ayahnya menyimpan cemilan. Biji almond! Sekarang aku hanya butuh kain dan lilin, pikir Katia. Diingatnya dirinya masih menyimpan lilin ulang tahunnya yang ke 16 tahun lalu. Dibukanya laci tempat penyimpanan sendok. Diaduk aduknya isi laci tersebut. Akhirnya Katia menemukan plastik bening diujung laci berisi lilin merah dengan angka 1, dan 6. Katia merasa bersemangat. Max yang dari tadi tidur di dekat kulkas, terbangun kaget ketika Katia tanpa sengaja menginjak ekornya hendak menuju ke kamar tidur. “Ups sorry Max.” Anjing itu mengikuti majikannya masuk ke kamar. Dilihatnya Katia mencari cari sesuatu di dalam lemari bajunya. “Ini dia, saputangan merah. Sekarang bahanku sudah lengkap Max” ujar Katia disambut oleh goyangan ekor Max. Katia mengabaikan rasa sakit di kakinya sambil berjalan kembali ke dapur. Di bawanya bubuk kopi, pematik dan bahan bahan yang diperlukannya dari dapur menuju ruang tengah. Katia perlahan menaburkan bubuk kopi menyerupai lingkaran di lantai ruang tengah. “Max, stay!” kata Katia mendorong  Max ketika anjing itu berusaha mengikutinya masuk ke dalam lingkaran. Katia menyalakan lilin berbentuk angka 1 di tengah lingkaran dan mulai bermeditasi sembari memegang saputangan merahnya. Berusaha mengingat perasaannya bila dirinya bertemu pasangannya nanti. Namun yang muncul di benaknya hanyalah perasaannya ketika bertemu Seth. Katia ingat dirinya merasa aman tapi juga cemas. Tertarik namun juga merasa dicampakkan. Dingin dan panas. Segalanya terasa bertentangan. Seperti hujan di musim yang kering. Katia membuka matanya, melakukan semua yang tertulis di buku ibunya. Setelah meminum s**u almond bercampur madu, Katia merambat naik ke atas sofa. Diletakkannya buntelan kain merah di bawah bantal sofa dan di rebahkannya badannya. Katia memejamkan matanya berharap dirinya segera terlelap kealam mimpi.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD