Part 40

1220 Words

Menelan egonya mentah-mentah, Lana pun memutuskan untuk mendatangi Liam. Berpikir semuanya akan semudah itu untuk bicara dengan Lian, dengan harapan bahwa dirinya tak akan bertemu dengan Marisa. Memberi apa yang Liam inginkan dan perceraian tersebut dibicarakan dengan singkat. Namun, Liam tampaknya sengaja ingin mengulur waktu dan membuatnya gugup. Sengaja membuatnya menunggu dengan hati yang begitu dongkol selama lebih dari satu jam karena rapat virtual. Sebelum kemudian pria itu membuatnya benar-benar tak berkutik dengan pertanyaan telaknya. “Jadi, kau hamil?” Liam mengucapkannya dengan tatapan mengunci Lana begitu wanita itu berdiri tepat di depan meja kerjanya. Wajah Lana yang sudah pucat semakin memucat tak terkendali. Bagaimana Liam mengetahui tentang hal tersebut. Secepat ini. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD