Sepanjang perjalanan Laura diam memikirkan uang untuk memberikan obat ibunya. Hingga ia terkejut ketika bahunya diguncang oleh Alaric ketika mobil mereka sudah sampai di depan toko obat. Kota Berlin tengah turun salju, ketika Laura keluar dari dalam mobil hawa dingin melingkupi. Langkahnya tampak berat sebab dia tidak punya uang untuk membeli obat. Meminta tolong pada Alaric dirasa itu tak akan mungkin sebab satu jam yang lalu baru saja dia mengatakan kalau tidak ingin meminta bantuan lagi. "Kenapa Laura?" suara Alaric membuyarkan pikirannya. Ia menoleh sejenak kembali menundukkan pandangannya. "Apa kau tidak ingin turun?" "Tentu saja aku ingin. Hanya saja--" ia tampak berpikir sejenak. Alaric menunggu kalimat dengan dahi mengkerut. "Hanya saja aku lupa merk obat ibu yang harus