Laura berjalan terseok-seok langkahnya barat bak menarik rantai. Tidak bisa dipungkiri kegiatan hari ini sangatlah melelahkan bahkan ia tidak sempat makan walau hanya secuil roti. Saat tiba di apartemen tadi, ia membuat makan dan siap dilahap, tapi lagi-lagi niatnya terhenti saat mendapat telepon dari rumah sakit bahwa Ibunya mencarinya ingin bertemu. Akhirnya setelah menemui Ibunya ke rumah sakit kini perasaannya mau pun sang Ibu lebih tenang. Ia memutuskan pulang sebab tidak ingin bangun terlambat sebab lokasi rumah sakit Ibunya berada cukup jauh dari kantor. Setibanya di apartemen, Laura langsung menuju kamar, saat melewati kamar Alaric ia melirik didorong rasa ingin tahu. Sepertinya belum ada tanda-tanda Alaric pulang. Tadi setelah tiba dari kantor Alaric langsung melajukan mob