Part 11. Something Wrong

1597 Words
Cuaca pagi ini begitu mendung di sertai hembusan angin yang cukup kuat, Razel baru saja keluar dari rumah dengan perasaan malas untuk pergi mengajar. Hari sabtu dan minggu kemarin dimana seharusnya dia dapat beristirahat dengan bebas. “ Aku butuh kehidupan seperti seorang putri dimana banyak orang yang akan melayaniku ini dan itu, aku tidak perlu harus memikirkan lagi bagaimana caranya untuk mendapatkan uang.” Ucapnya pada semesta. “ Apa kau gila.?” Tegur Sabrina yang juga baru saja keluar dari rumah. “ Aku ingin segera menikah dengan pria kaya, hidup bergelimang harta sepertinya menyenangkan.” Lanjut Razel ketika dia dan Sabrina mulai berjalan bersama menuju halte. “ Pria kaya mana yang mau denganmu.” Seloroh Sabrina. “ Hey, jaga ucapanmu nona Carpenter. Akan ku pastikan diriku ini mendapatkan suami yang kaya raya, dan untukmu aku akan memberikan mobil impian untuk kau pakai berangkat kerja.” Lontar Razel dengan penuh percaya diri. “ Ya ya, aku percaya saja untuk saat ini.” Lanjut Sabrina pasrah. Bus pun datang untuk membawa mereka ke tempat kerja masing-masing, lokasi sekolah Razel sedikit lebih dekat dari lokasi kerja Sabrina. Maka dari itu Razel adalah orang pertama yang turun dari bus, biasanya dia akan menjulurkan lidah kepada Sabrina begitu dia sampai lebih dulu. ** Jam istirahat makan siang waktu itu dilakukan dengan sangat santai dan penuh kegembiraan oleh anak-anak, Razel pun ikut senang melihat mereka menikmati makan siang dengan sangat baik. Di tempat makan Elaine pun sekarang sudah ada sayur mayor dan buah-buahan yang begitu lengkap untuk protein yang harus dia makan. Makan siang di tutup dengan mencicipi cemilan buatan madam Charlotte yang telah di buat khusus untuk semua murid di sekolah itu. Masing-masing guru yang menghandle kelas sudah menerima kue buatan madam Charlotte dan segera di bagikan satu persatu kepada anak-anak. “ Ini buat kamu, kamu, dan kamu.” Selesai membagikan kue tersebut Razel kembali ke tempatnya dan menatap mereka semua yang langsung mencoba kue buatan madam Charlotte dengan sangat nikmat. Setelah beberapa saat kemudian, hal yang tak di inginkan pun terjadi. Elaine tiba-tiba muntah dan semua isi perutnya keluar, dia juga mengalami sesak yang membuat Razel panik. Madam Charlotte pun datang, melihat hal tersebut ikut membuatnya panik. Alhasil Elaine harus segera di bawa ke rumah sakit, tapi saat itu madam Charlotte berkata bahwa mereka harus menghubungi orang tuanya terlebih dulu. “ Kondisinya sudah berbahaya dengan sesak seperti ini, kita tidak ada waktu untuk menghubungi keluarganya.” Ucap Razel kemudian menggedong tubuh Elaine untuk segera dilarikan ke rumah sakit. Kelas di titip kepada Ms Hwang sehingga Razel dan Madam Charlotte dapat membawa Elaine ke rumah sakit. Di perjalanan keluar dari halaman sekolah membuat Razel melihat orang-orang yang berkumpul di sekitar sekolah yang merupkan suruhan dari Felix. “ Kalian semua ikuti aku, nona muda sakit.” Teriak Razel sempat membuat madam Charlotte yang sedang menyetir di buat bingung olehnya. Beberapa pria berseragam itu dengan sigap masuk ke dalam mobil, memandu mereka menuju rumah sakit tempat Elaine harus di bawa. Tidak ingin hal serupa terjadi kepadanya saat membawa Giovani, kali ini Razel akan mengikuti para pengawal itu demi menjaga kesalamatan Elaine. ** Rumah sakit yang mereka datangi kali ini merupakan rumah sakit yang secara khusus melayani pasien VIP. Dan Elaine sudah terdaftar ke dalamnya sehingga dia bisa langsung di tangani oleh dokter secara cepat. “ Apa yang terjadi padanya.?” Tanya Drake yang merupakan salah satu pengawal Elaine. “ Tidak tahu, tiba-tiba saja dia muntah-muntah dan sesak nafas.” Jelas Razel. “ Aku akan menelpon Eddie, jika memberitahu hal ini kepada tuan Felix akan sangat gawat.” Lanjut Drake segera menghubungi pria itu untuk segera datang ke rumah sakit. “ Razel, siapa mereka?” tanya Madam Charlotte yang sejak tadi di buat penasaran. “ Mereka adalah orang-orang yang di perintahkan untuk menjaga Elaine diluar sekolah.” Jawab Razel. “ Kenapa jumlah mereka sangat banyak? Bukannya satu saja sudah cukup? Setahuku keluarganya hanya seorang penguasaha tapi dia di perlakukan seperti anak seorang mafia.” Gumam madam Charlotte membuat Razel sempat terkejut, namun sebisa mungkin dia tetap diam karena identitas Elaine memang harus sangat di rahasiakan. Dokter telah keluar dan mencari orang tua Elaine untuk menyampaikan kondisinya saat ini, namun karena Razel penasaran dia pun meminta kepada sang dokter untuk di beritahu apakah Elaine baik-baik saja atau tidak. “ Dia sudah baik-baik saja bu, sekarang saya ingin bertemu dengan orang tua anak itu untuk menjelaskan kondisinya saat ini.” Ucap sang dokter. Beberapa saat kemudian para pengawal barusan membentuk barisan yang membuat Razel dan madam Charlotte bingung, rupanya ada seseorang yang datang dengan penuh wibawa dan baru saja melewati mereka. Tatapan tajam Felix ketika melewati Razel sempat membuatnya takut, di susul oleh Eddie yang memasang wajah ketakutan dengan sikap bosnya yang setelah mendengar kabar putrinya langsung datang tanpa basa basi. “ Siapa pria yang ada di depan papa Elaine.?” Bisik madam Charlotte. “ Maaf, aku juga tidak tahu.” Razel terpaksa berbohong demi keselamatan dirinya. Felix masuk bersama dokter Ray untuk mengetahui keadaan Elaine, sementara Eddie harus tetap diluar dan hal itu semakin membuat madam Charlotte kebingungan. “ Apa yang terjadi dengan putriku.?” Tanya Felix sambil menatap wajah Elaine yang sedang tertidur pulas. “ Anakmu baru saja keracunan makanan, mungkin saat di sekolah dia tidak sengaja memakan sesuatu yang membuatnya harus seperti ini.” Jelas dokter Ray. “ Keracunan? Tapi putriku tidak pernah makan sembarangan, dia selalu di bawakan makanan oleh Eddie yang dijamin kesehatannya.” “ Mungkin kau bisa bertanya kepada gurunya, bisa saja dia mendapatkan makanan itu dari guru di sekolah.” Kemudian Razel di panggil masuk untuk menjelaskan kronologi yang dia tahu di sekolah, Razel pun menceritakan tentang pembagian kue dari madam Charlotte yang di yakini bahwa dari kue itulah sumber penyebab Elaine mengalami muntah dan sesak nafas. Madam Charlotte ikut di panggil masuk untuk menjelaskan bahan apa yang dia gunakan dalam pembuatan kue. Wanita setengah baya itu menjelaskan bahwa bahan dasar dari pembuatan kue ada butter peanut yang dimana Elaine memang alergi terhadap sesuatu yang berbahan dasar kacang. Madam Charlotte meminta maaf karena tidak tahu bahwa Elaine akan keracunan dengan memakan kuenya, meskipun madam Charlotte tidak mengenal Felix dia tetap meminta maaf kepada pria itu dengan sangat menyesal. “ Kau yakin dia baik-baik saja setelah ini.?” Tanya Felix menatap Ray lurus. “ Akan ku pastikan Elaine dapat pulih kembali, beruntung dia di larikan ke rumah sakit tepat waktu.” Jelas sang dokter. Karena kondisi Elaine baik-baik saja, Felix pun memaafkan perbuatan mereka dan membiarkan mereka untuk pulang. Rumah sakit tersebut sangat ketat dan tidak sembarang orang bisa masuk, Felix ingin hanya dia dan beberapa suruhannya saja yang tetap berada di rumah sakit tersebut. ** Malam itu Razel terlihat tidak nafsu menyantap makan malamnya, dia hanya melamun sambil mengaduk-aduk makanan di hadapannya yang entah sudah berapa kali dia mengaduknya. Sabrina yang tampak heran dengan sikap sepupunya itu kemudian melontarkan beberapa kalimat yang sarkas, dengan begitu Razel kembali sadar dan mulai menyuap makanannya sedikit demi sedikit. “ Kau ini kenapa.?” “ Tidak kenapa-napa.” “ Jangan membohongiku, aku tahu kau pasti sedang memikirkan sesuatu.” Belum sempat Razel menjawab, tiba-tiba saja diluar sana ada tamu yang mengetuk pintu sampai beberapa kali. Sabrina menyuruh Razel untuk tetap di tempatnya makan sementara itu dia yang akan keluar untuk membuka pintu. Razel mencoba untuk fokus setelah itu, kini nafsu makannya kembali dan dia langsung menyuap makanan itu ke dalam mulutnya. Tiba-tiba saja dia di buat terkejut dengan kedatangan Eddie dan dua pengawal lainnya yang masuk ke dalam rumah sebelum di persilahkan. “ Razel, sebenarnya siapa mereka.?” Tanya Sabrina kebingungan karena sebelumnya mereka menerobos dengan sendirinya. “ Jangan takut, aku mengenal mereka kok.” Balas Razel kemudian. “ Apa yang kalian inginkan.?” Tanya Razel menatap mereka serius. “ Nona muda ingin kau ada di sampingnya sekarang, tuan Felix yang memerintah kami untuk memanggilmu kesana.” Jawab Eddie. “ Kalian tunggu sebentar, aku mau ganti baju dulu.” Razel segera menuju kamarnya di ikuti oleh Sabrina yang masih penasaran dengan Razel yang tak biasanya dekat dengan orang-orang seperti itu. “ Kau tidak sedang terlibat organisasi gelap kan? Wajah mereka semua terlihat menakutkan, mereka pasti orang jahat kan.?” Tebak Sabrina. “ Dengar, mereka adalah keluarga dari anak perempuan yang pernah ku selamatkan. Dan saat ini anak itu sedang sakit, dia membutuhkan aku jadi aku harus kesana untuk membuatnya merasa lebih baik.” Jelas Razel. “ Tapi mereka siapa.?” “ Aku belum bisa memberitahumu soal itu, tapi aku akan memberitahu semuanya jika waktunya tepat.” “ Tapi kau akan baik-baik saja kan.?” “ Tenang saja, aku bisa jaga diri.” ** Setibanya di rumah sakit, Razel langsung menemui Elaine yang sejak tadi menunggu kehadirannya. Felix berdiri dari tempat tidur dan memberikan tempat kepada Razel untuk duduk disana. “ Mama, aku kangen mama.” Ucap Elaine sambil memeluk Razel dengan penuh senyuman. “ Mama juga kangen sama kamu, kamu udah buat mama khawatir tadi di sekolah.” “ Maaf ya ma, aku lupa memberitahumu kalau aku tidak bisa makan kacang.” “ Tidak apa-apa, dengan begitu kami sudah mengetahuinya dan tidak akan mengulangi untuk yang kedua kalinya.” “ Mama disini temenin aku tidur ya.” Razel diam sejenak, kemudian melirik Felix yang sejak tadi memperhatikan mereka dengan teliti. “ Kau bisa menjaganya, aku akan pulang ke rumah mala mini.” Ucap Felix. “ Noooo, papa juga tetap disini sama aku dan mama.” Pinta Elaine. “ Tapi.” “ Tidak ada tapi-tapian, pokoknya kalian harus disini.” Elaine dengan mode marahnya bukan terlihat menakutkan namun sangat menggemaskan. “ Baiklah, papa akan tetap disini bersama kalian.” Lontar Felix sontak membuat Elaine kegirangan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD