Anak-anak di kelas Razel hari ini tidak melakukan pelajaran di dalam kelas, melainkan mereka akan bermain di ruang bermain sampai jam makan siang tiba. Hal ini dilakukan untuk membuat anak-anak tidak merasa jenuh berada di dalam kelas seharian, sehingga di buatlah waktu khusus untuk bermain.
Untuk menghindari sesuatu yang tidak di inginkan terkhusus kepada Elaine yang beru bergabung, Razel terus berada di sekitar anak-anak itu dengan memantau mereka lebih teliti kali ini.
Saat itu Elaine mengeluarkan boneka yang dia bawa dari rumahnya, boneka yang di bawa olehnya mengundang perhatian dari anak-anak yang lain karena bentuknya yang unik dan dapat berbicara jika di lontarkan beberapa pertanyaan.
Karena banyak yang datang di dekat Elaine, Danielle pun merasa kesal sebagaimana anak-anak yang sedang asyik bermain bersama teman-temannya namun tiba-tiba ada anak lain yang membuat mereka semua meninggalkannya.
Tepat di sebelah Razel, Danielle memukul kepala Elaine dan merebut boneka miliknya dengan kasar. Razel langsung memeluk Elaine dan menyuruhnya untuk tidak menangis, meskipun kepalanya terasa nyeri namun pelukan Razel berhasil membuat Elaine merasa lebih baik.
“ Danielle, apa yang kau lakukan? Jangan memukul temanmu seperti itu.” Protes Razel dengan nada yang cukup tegas.
Bukannya meminta maaf atas apa yang dia perbuat, Danielle menangis setelah mendapatkan teguran dari Razel. Tangisnya semakin besar dan membuat Marcel sebagai saudara kembarnya berusaha menenangkan Danielle.
Karena keadaan di ruang bermain semakin tidak tertangani dengan baik, madam Charlotte sampai datang untuk memisahkan mereka yang bermasalah. Elaine tetap bersama Razel, sedangkan Danielle di bawa oleh madam Charlotte untuk di tenangkan di tempat lain.
**
Razel saat ini sedang mengobati kepala Elaine yang benjol akibat pukulan yang di berikan oleh Danielle di ruang bermain barusan, benjolannya cukup membuat Elaine kesakitan namun hebatnya dia tidak menangis sama sekali.
“ Elaine anak hebat, padahal kamu bisa menangis karena ini pasti sakit sekali.” Gumam Razel sambil mengusap kepala Elaine dengan lembut.
“ Karena mama memeluk Elaine tadi, rasa sakitnya jadi hilang.” Balas anak itu membuat Razel tersentuh mendengarnya.
Setelah selesai mengobati Elaine, sekarang Razel akan membawanya kembali di kelas. Waktu pulang sebentar lagi tiba dan dia harus bersiap menyerahkan anak-anak kepada orang tua mereka masing-masing.
Saat itu Razel di buat terkejut melihat ibu si kembar yang sudah menunggu mereka di depan pintu kelas, Razel menggenggam tangan Elaine dengan erat dan mencoba untuk menjadi pelindungnya sekali lagi.
Namun hal tak terduga baru saja terjadi, ibu si kembar meminta maaf kepada Elaine atas perbuatan yang di lakukan Danielle hari ini. tak hanya itu, si ibu juga menyuruh Danielle mengucapkan permintaan maafnya di hadapan Elaine.
“ Aku nggak mau minta maaf.” Tolak Danielle saat itu namun ibunya langsung memberikan tatapan tajam sehingga membuat Danielle meminta maaf kepada Elaine.
“ Di jawab sayang.” Ucap Razel mempersilahkan Elaine untuk bicara.
“ Aku maafin.” Balasnya pelan.
Razel merasa lega sekarang, akhirnya permasalahan antara Elaine dan Danielle telah terselesaikan di tambah lagi sikap ibunya yang mendadak berubah sangat baik.
Ibu si kembar bersama kedua anak-anaknya pun pamit pulang, tepat saat mereka berbalik sosok Eddie datang untuk menjemput Elaine. Eddie dan ibu si kembar sempat saling lempar pandang satu sama lain, hingga si ibu membawa kedua anaknya dengan cepat.
“ Hai nona kecil, saatnya pulang ke rumah.” Ajak Eddie yang langsung menggendong tubuh Elaine.
“ Ajak bu guru pulang bersama kita.” Ucap Elaine dengan lantang.
“ Tidak bisa sayang, ibu guru sedang sibuk, benar kan bu guru.?” Sahut Eddie kemudian langsung di balas anggukan cepat dari Razel.
“ Tidak mau, bu guru harus ikut ke rumah Elaine untuk makan malam.” Ketus Elaine sambil membuat kedua pipinya mengembang seperti balon.
Eddie sudah pasrah jika Elaine bersikap manja seperti ini, dia pun terpaksa menelpon Felix untuk meminta izin membawa Razel ke rumah. Dan setelah mendapatkan persetujuan dari Felix barulah Eddie menyampaikannya kepada Razel.
“ Baiklah kalau hanya untuk ajakan makan malam.” Balas Razel membuat Elaine begitu kegirangan.
**
Razel di buat terkejut dengan hidangan makan malam yang di berikan oleh juru masak di rumah itu, pasalnya masakan tersebut menurut Razel sangat tidak menarik dan aromanya pun tidak enak.
“ Apa ini bisa dimakan?” Tanya Razel dalam hatinya.
Melihat semua orang-orang di rumah itu menyambut makanan dengan sangat senang membuat Razel kebingungan, bahkan Elaine terlihat menikmati makanannya dengan penuh semangat.
“ Tunggu, “ Razel menghentikan tangan Elaine saat gadis kecil itu hendak menyuap makanannya.
“ Apa yang kalian berikan pada makanan Elaine.?’ Tanya Razel menyadari bahwa makanan untuk Razel bukanlah makanan yang sehat untuk anak seusianya.
“ Memangnya kenapa? nona muda selalu makan seperti itu untuk makan malamnya.” Balas yang telah membuat masakan itu.
“ Ya ampun, anak usia empat tahun harus mengkonsumsi makanan yang baik untuk pertumbuhannya.” Razel Nampak kesal dan segera menuju dapur untuk membuatkan makanan yang baru.
Tadinya orang-orang bawahan Felix melarang Razel untuk ke dapur, namun Eddie membiarkannya dan mereka pun terpaksa menunggu sampai Razel selesai dengan urusannya di dapur.
Setelah beberapa saat kemudian Razel kembali dengan makanan yang telah dia buat, terdapat sayuran disana yang membuat Elaine langsung memasang wajah tak suka.
“ Nona muda tidak suka sayuran.” Sahut Neo yang merupakan juru masak di rumah itu.
“ Anak seusianya harus di biasakan makan sayur, pantas saja Elaine tidak terbiasa makan sayur kalau kalian pun mengikuti apa yang dia katakana.” Protes Razel.
“ Ayo Elaine, kamu harus makan sayurnya.” Ucap Razel setelah menambahkan sayur dan daging ke dalam piring Elaine.
Semua pandangan tertuju pada Elaine yang saat itu menatap makananya dengan tatapan takut, namun dia lebih takut melihat Razel yang sejak tadi menunggu dirinya menyantap sayuran tersebut.
Hap.
Dalam satu lahapan Elaine berhasil mengunyah dan menelan sayur buatan Razel, semua orang kaget melihatnya karena selama ini Elaine paling tidak mau makan sayur. Bahkan Felix sekalipun tidak mampu membujuknya, namun Razel yang notabene nya adalah orang asing telah berhasil mengendalikan Elaine untuk memakan sayur.
“ Nona muda memakannya tanpa protes.”
“ Wanita ini benar-benar hebat, dia bisa membuat nona muda patuh.”
“ Bahkan tuan Felix belum pernah berhasil melakukannya.”
Razel kembali memberikan beberapa potong brokoli ke dalam piring Elaine, dan sekali lagi gadis itu memakannya dengan senang hati. Dia bahkan mengaku suka dengan rasa sayur buatan Razel, selama ini yang dia tahu kalau sayur itu pahit dan tidak enak.
“ Tuan Felix telah datang.” Suara itu membuat semua orang yang berada di meja makan kompak berdiri hingga menunda suapan mereka demi menyambut kedatangan Felix.
Razel menatap mereka bingung kemudian suara dehaman baru saja membuat Razel menoleh ke belakang. Saat ini dia bisa melihat tubuh proporsional, lirikannya yang tajam sedang menatap Elaine yang sibuk makan sayur dengan sangat lahap.
“ Sejak kapan kamu suka makan sayur.?” Tanya Felix pada Elaine.
“ Sejak mama yang membuatnya, Elaine sangat suka masakan mama.” Jawab gadis kecil itu selalu membuat perasaan Razel was was tiap kali dia mengakuinya sebagai mamanya.
“ Silahkan duduk tuan, ikut makan malam bersama kami.” Ucap Eddie yang langsung menarik kursi untuk Felix.
“ Tidak perlu, aku akan ke kamarku.” Balasnya kemudian beranjak dari ruang makan.
Semua orang kembali duduk di kursi mereka masing-masing dan melanjutkan makan siang mereka, Razel tidak pernah menyaksikan hal seperti ini sebelumnya sehingga membuatnya cukup kaget.
**
Razel mengira jika selesai makan malam dia bisa pulang ke rumah, namun nyatanya tidak. Elaine merengek ingin tidur di samping Razel, meskipun sudah di jelaskan bahwa dia tidak bisa tetap membuat Elaine menangis sampai pada akhirnya Felix keluar dari kamar dengan tatapan sinis seperti ingin menerkam.
“ Kenapa lagi dengannya.?”
“ Nona muda menolak Razel untuk pulang, dia ingin di temani tidur tuan.”
“ Temani saja, biarkan dia tidur lalu antar wanita itu pulang ke rumahnya.”
“ Mama tidak boleh pulang, mama harus tidur disini.” Sahut Elaine ketus.
“ Tidak bisa, dia bukan keluarga kita.” Balas Felix.
“ Papa jahat.”
“ Lakukan tugasmu dan kau boleh pulang.” Bisik Felix pada Razel.
Alhasil Razel akan menemani Elaine sampai dia tertidur, kamar itu menjadi sepi seketika dan hanya ada mereka berdua sekarang. Razel akan membacakan dogeng sebelum tidur untuk membuat Elaine dapat tertidur dengan nyenyak.
**
Razel terkejut ketika ada seseorang yang menyentuh pundaknya, dia pun sadar bahwa dirinya ikut tertidur setelah membacakan Elaine dongeng. Eddie yang baru saja membangunkannya menawarkan diri untuk mengantar Razel pulang.
Sebelum meninggalkan kamar itu, Razel mengecek keadaan Elaine apakah dia benar-benar sudah tidur apa belum. Rupanya gadis kecil itu tidur dengan pulas, Razel pun melepaskan tangannya yang di genggam oleh Elaine dengan sangat hati-hati kemudian pergi tanpa meninggalkan satu suara pun di kamar itu.
Sekarang Razel sudah berada di dalam mobil bersama Eddie, perlahan namun pasti mereka meninggalkan kediaman Felix. Selama di perjalanan Razel tampak melirik Eddie dan dia pun menanyakan tentang Elaine kepadanya.
“ Sebenarnya dimana ibu dari Elaine? Kenapa dia menganggapku sebagai mamanya? Apa aku dan ibunya memiliki wajah yang serupa.?”
“ Aku tidak biasa menjawab pertanyaan pribadi seperti itu pada orang asing. Tapi karena kau tulus merawat Elaine dan membuatnya merasa senang, maka aku tidak keberatan untuk memberitahumu tentang Elaine.”
Eddie kemudian menceritakan semua yang harus dia katakan, dimulai dari Elaine yang hanya memiliki Felix sebagai orang tuanya karena ibu dari Elaine sendiri telah lama meninggal dunia. Elaine tidak pernga melihat sosok ibunya dan semua tentang ibunya tidak di ketahui oleh Elaine.
Namun setelah bertemu dengan Razel barulah Elaine mengucap kata-kata seperi mama dan keluarga, dia mulai mengetahui semua tentang itu dan anehnya menganggap Razel sebagai mamanya.
“ Tuan Felix sangat menyayangi nona muda, jadi apapun yang di minta olehnya kau harus melakukannya.”
“ Kenapa aku harus melakukannya.?”
“ Itu karena untuk menjamin hidupmu tetap aman.”
“ Aku tidak mengerti maksudmu, cepat antar aku pulang ke rumah saja.”