Angeline hanya terbengong saat motor Nathan melaju melewati gedung apartemennya. Dia menepuk-nepuk punggung Nathan tapi diabaikan. Ya sudahlah, pasrah saja terhadap penculikan mendadak ini. Ternyata mereka langsung ke kantor. Untung Angeline berpakaian rapi. Motor sport Nathan langsung melaju ke tempat parkir khususnya di basement. Dengan wajah serius lelaki itu menggandeng Angeline masuk ke lift eksklusif. "Kok seperti melarikan diri dari debt collector?" cetus Angeline. Nathan menoleh, "Kenapa bilang begitu?" "Habisnya serba terburu-buru. Aku kan jadi curiga." Angeline mengerucutkan bibir. Nathan tersenyum geli. Wanitanya memang peka. Melihat Nathan tidak menanggapi, pikiran Angeline berjalan sendiri. Apa mungkin lelaki itu kecewa karena dia belum juga dapat memutuskan langkah beri