Kancing Kemeja

1389 Words

"Oi, kenapa memanggilku kemari? Kau tidak tahu aku sedang merencanakan kencan untuk nanti malam?" omel Alardo. Suara keras terdengar setiap kali tinju Nathan memukul samsak. Raut wajahnya serius menunjukkan masih ada beban emosi yang belum terlampiaskan. Melihat sahabatnya tiba dia berhenti menyiksa samsak. "Sparring denganku." Nathan berkata dingin. "Sial. Kenapa selalu mencariku di saat emosi? Temui aku kalau kau sudah tenang!" Alardo seolah dapat melihat nasib buruk terpampang di depan mata. "Banyak bicara," ketus Nathan. "Argh, nasib buruk menanti. Di mana pacarmu?" Setengah hati Alardo melepas jaket dan memakai sarung tangan. Nathan menatap sengit. Alardo pun tahu dia salah bicara. Tampaknya lelaki ini memiliki masalah dengan seorang wanita. Hal ini baru pertama kalinya terjadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD