28. Kita Sudahi Saja

1444 Words

Beraninya kamu berkata seperti itu, Gladys Sayang. Apa perasaanku selama ini ke kamu masih kurang? Bahkan selama ini hatiku hanya terisi satu nama, yaitu kamu. Teo meremas tangannya sendiri dengan kuat, hingga kuku-kukunya memutih. Sambungan teleponnya masih terhubung, dia memilih diam, mendengarkan suara dari seberang. Suara yang paling dia nantikan dan rindukan. Wanita pujaan hatinya dari dahulu hingga sekarang, tidak pernah berubah dan tergantikan. "Kamu masih mendengarkan suaraku, Sayang? Apa kamu turut membayangkan malam panas bersamaku?" Teo menarik napas kasar, bibirnya menyunggingkan lengkungan tipis. "Aku tahu, Sayang, kamu pasti menginginkan hal yang sama sepertiku. Kenapa begitu sulit untuk mengakui hal itu, Cantik? Apa kamu begitu tertekan dengan suami buruk rupamu itu?" Ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD