22 Jangan Terlalu

1766 Words

Maruna merasa tidak nyaman dengan pegangan Langit itu, ia pun melepaskanya sambil menatap heran pada laki-laki itu, “Jalani?” ulang Maruna “Ah— Jalan iya kita jalani saja yang sudah terjadi, kamu akan kemana?” Langit seketika canggung dan mengalihkan, harusnya ia tidak mengata hal semacam itu di kondisi yang masih runyam seperti ini, “Sampai menunggu siang, saya akan hantarkan kamu kerumah adik saya saja ya, disana ada nenek,” “Jangan pak! hantarkan saya ke hotel saja, saya akan disana sampai persidangan selesai, lalu sorenya akan kembali ke Bandung ke rumah orang tua saya.” “Kamu yakin?” “Ehem.... “ Langit menyegiyakan dia segera menghantarkan Maruna, menuju hotel yang Maruna mau. Tidak jauh di perjalanan keduanya turun memesan kamar disana dengan Langit yang sudah seperti orang tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD