16 Saya Lamar Kamu.

1736 Words

Tidak hanya merasakan malu yang luar biasa, Langit pun merasakan sakit yang sangat teramat, lelaki itu seolah kuat tidak ingin di bawa ke klinik sebab ia terlanjur malu. Terlihat jelas disana sebagian orang tampak khawatir dan sebagian pula menahan tawa atas kecelakaanya. Langit memutuskan masuk keruangannya, sialnya disana pun dias emakin di tertawakan Marcel, saat lelaki itu memutar ulang cctv kejadian jatuhnya Langit tadi. “Malu?” Hahaha… “Sudah tidak bisa lagi kau menggunakan matamu dengan baik bang?” Langit tampak menggulung kemejanya hingga ke lengan, celana panjangnya hingga ke betis, tampak beberapa lebam kebiruan pada bagian-bagian kaki Langit. Marcel pun mengambilkannya kotak p3k untuk abang sepupunya itu. “Sialan!” umpat Langit mengangkat lengannya. Marcel pun tertawa lag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD