Maruna di ruangannya terus memijati tangannya yang memang benar sakit atas tarikan dan putaran kasar Langit, bahkan itu terlihat memerah dan meninggalkam bekas kuku-kuku pada kulit putih mulusnya. Maruna mencoba mengingat kembali, figura itu sepertinya adalah figura yang didalamnya ada lelaki itu bersama wanitanya semacam foto prawedding memakai pakaian formal, namun tidak terlihat jelas seperti apa wajah wanita itu. Maruna masih merasa takut, kalau-kalau saja Langit mendatanginya dan menghardiknya lagi, sebab cairan kopi hitam itu sudah merusak figura tersebut. Maruna menggigiti jemarinya, seketika dia ingat sidang putusannya besok siang, Maruna pun bangkit, dia harus meminta izin pada Yuri untuk tidak masuk besok, atau mungkin beberapa hari kedepan menyelesaikan semua juga menemui ked