20 Bolehkah.

1748 Words

Setengah jam Langit membiarkan Maruna menangis sendiri, sesekali ia melirik tangan Runa yang membekas luka cakaran atas kemarahannya kemarin. “Sudah?” Tegur Langit, saat ia lihat Runa mulai reda. Marun memberi anggukan, “Maju kedepan sana, entar saya pulang naik taksi.” Langit berkerut dahi, “Sebenarnya ada apa?" “Jalan Pak!” Perintah Runa, mengusap lagi wajahnya. Kamu tidak akan mengerti Langit rasanya jadi aku, nah kalau gini pasti tu dua makhluk di rumah lagi berfikir keras, mikir dah lu pada. “Olivia Maruna! apa yang terjadi atau jangan-jangan kamu sedang melibatkan saya dalam sesuatu hal, tadi juga kenapa kamu peluk-pelu ksaya, panggil sayang-sayang di depan kakak kamu!” “Pak saya mohon, apapun tadi maafkan saya, please pak saya lagi males ribut, mending bapak cepat jalan biar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD