"Untuk buka puasa." Hasbi mengusik Naya, yang baru 10 menit tak sengaja terlelap di ruang tunggu. Tubuhnya kelelahan. Penjenguk tak kunjung berhenti. Datang silih berganti sejak Mak masuk rumah sakit. Hasbi mengulurkan serantang makanan berisi nasi, lauk cah ayam jagung muda, untuk berbuka puasa ke tangan perempuan itu. "Terimakasih, A'. Terimakasih Yumna." Yumna—adik Hasbi— duduk bersimpuh mensejajari Naya, bersandar di dinding. Hasbi menempatkan diri di seberang Naya. "Mak gimana?" Naya makin lesu menjawab. "Masih belum ada perkembangan." Yumna memeluk Naya. Meski mereka jarang bertemu, tetapi sebagai tetangga merangkap adik Hasbi yang selalu mendengar nama Naya terucap di setiap curhatan Hasbi selama ini, ia tahu betul Naya menanggung beban yang tak sedikit. "Terimakasih, Yumna