Tepat pada jam tuhjuh pagi Nean mendapatkan sebuah kiriman map coklat, namun lelaki itu tidak kunjung membukanya karena sudah sejak beberapa menit setelah menerimaan itu Nean masih terdiam memikirkan apa isi di dalamnya. “Bang, itu apaan dah?” tanya Ivan yang sudah rapih dengan baju sekolahnya. “Saya nggak tahu nih, tiba-tiba ada kurir yang datang dan memberikan saya ini,” jelas Nean sembari memperlihatkan map coklat yang dipegangnya. “Bang, itu bukan n*****a ‘kan?” tanya Ivan wajahnya nampak sangat serius sembari tangannya membolak-balikkan map coklat yang dipegang Nean untuk memeriksa apakah dugaanya benar atau salah. “Jangan sembarangan kamu, udah sana berangkat ke sekolah!” perintah Nean untuk mengakhiri kegilaan Ivan. “Iya dah bang. Ehh bang, gua izin pulang terlambat nanti,