Pada akhirnya akan berujung seperti ini. Kembali di atas meja operasi dengan peralatan medis yang sudah siap menembus setiap kulitnya. *** Sesampainya di rumah sakit, Zenna bisa melihat betapa hancurnya Edera ketika kondisi Lovinta kembali menurun. Zenna juga melihat Nean yang juga terduduk lemas di kursi tunggu dengan keadaan sama mengenaskannya seperti Edera. zenna hanya bisa tersenyum miris ketika lelaki yang dicintainya menangisi gadis lain. Zenna melangkah gontai menuju ruangan Lan, namun lelaki itu tidak ada di ruangannya karena tengah berada di kamar rawat Lovinta untuk memeriksa keadaan kakaknya. Zenna menatap sebuah kertas putih kosong, lalu gadis itu mengambil bolpoin untuk dijadikan alat sebagai goresan di kertas itu. Setiap tulisan berubah menjadi sebuah paragraph yang