When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari ini adalah hari di mana Ivan akan kembali ke rumahnya bersama dengan Dhanu. Meskipun hati Nean begitu sedih, tapi lelaki itu berusaha untuk menutupinya dengan senyuman di wajahnya seperti yang dilakukan saat ini ketika ingin mengantarkan Ivan keluar dari kos-kosannya. “Bang, kalo lo nggak mau gua pergi, gua nggak akan pergi,” ucap Ivan yang berghenti tepat di depan pintu yang tertutup itu. Nean menggeleng pelan lalu lelaki itu tersenyum tipis gua meyakinkan Ivan bahwa dia akan baik-baik saja. “Pergilah, Ivan. Saya yakin masa depan kamu sangat terjamin saat kamu berada di dekat om Dhanu. Satu pesan saya, kamu harus rajin berlajar agar bisa menjadi lelaki yang sukses. Buktikan pada papa kamu bahwa kamu juga pantas untuk disayang.” Ivan memeluk Nean secara jantan, betapa terharuny