When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tiga hari telah berlalu …. Nean terlihat tengah asyik mempersiapkan baju untuk mengajar di hari pertamanya. Ya, Nean telah kembali mengajar di sekolah di mana Ivan bersekolah dan ternyata sekolah itu pula di mana dirinya dahulu bekerja dan artinya pula tempat almarhumah Zenna bersekolah. “Wihhh, abang gua cakep bener yak,” goda Ivan saat tidak sengaja melintasi kamar Nean. Harum semerbak dari parfum yang Nean gunakan mampu memanggill Ivan untuk datang menghampiri kamarn lelaki itu. “Iya dong, kan ini hari pertama abang bekerja,” jelas Nean yang tidak henti merapikan rambutnya sampai terlihat seperti tatanan rambut artis kelas atas. “Widih, widih, kayaknya lepas duda bakal nyari gebetan baru lagi nih.” Ya, bukan Ivan namannya jika tidak menggoda Nean setiap harinya. Entah mengapa N