Setelah berhasil menenagkan Fatimah, Nean memutuskan untuk keluar dari rumah untuk mencari udara segar. Sejak perkelahian antara Gilang dan Ettan beberapa jam yang lalu itu sukses membuat kepala Nean sedikit berdenyut. Di tambah lagi saat dia melihat Zee membersihkan lula Ettan, meskipun Nean belum tahu pasti Zee dan Zenna adalah gadis yang sama, namun entah mengapa hatinya sakit bila melihat kemesraan itu. Nean mengernyitkan keningnya saat melihat Gilang sedang duduk di kursi teras, dengan sebatang rokok di tangan kanannya. Baru kali pertama ini Nean melihat Gilang menghisap tembakau itu. “Sejak kapan kamu merokok?” Nean bertanya sembari mendudukkan dirinya di samping Gilang. Gilang membuang puntung rokok yang telah habis dihisapnya itu ke sembarang arah. “Kalo lagi banyak pikiran aj