When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dua hari sudah berlalu sejak kejadian di mana keributan itu terjadi. Dan kini keadaan sudah mulai membaik serta keadaan Lovinta yang semakin membawakan kabar bahagia. Semakin hari kondisi Lovinta semakin membaik dan membuat Danial serta keluyarga yang lainnya turut bahagia pula. Saat ini gadis manis itu tengah duduk di atas brangkarnya seorang diri dan menikmati kesunyian seorang diri pula. Nean pamit untuk pulang ke rumahnya untuk membersihkan tubuhnya, sedangkan Danial, lelaki itu pergi ke restorannya karena adalah masalah sedikit di sana. Lovinta menghela napasnya kasar, terpenjara di dalam ruangan itu membuat Lovinta semakin bosan. Gadis itu selalu melihat ke arah jendela di mana terdapat taman di sana. Bibir gadis itu membentuk sebuah lengkungan seperti bulan sabit ketika melihat