9 | red carpet

1545 Words
Malam ini menjadi malam yang cukup menegangkan untuk Gema. Sebab untuk yang pertama kalinya, ia akan mendatangi sebuah acara penghargaan musik, bahkan Gema dinominasikan untuk penghargaan top new artist of the year. Acara penghargaan musik ini merupakan salah satu acara penghargaan musik terbesar dan diadakan setiap tahun di Indonesia. Jadi, tentu saja Gema merasa bangga karena namanya bisa masuk dalam nominasi itu di saat dirinya baru beberapa bulan berkarir di industri musik Indonesia.   Alphard yang ditumpangi Gema untuk menuju ke tempat penghargaan musik tersebut dilangsungkan akan sampai sebentar lagi. Penampilan Gema sudah sangat cantik untuk menghadiri acara penghargaan ini. Ia mengenakan sebuahfree shoulder dress panjang berwarna navy yang membalut tubuhnya dengan sangat pas. Tidak ada aksen apapun pada dress tersebut, sehingga stylist Gema membuatnya mengenakan kalung dan anting-anting yang menonjol untuk menambahkan kesan elegan pada penampilannya malam ini. Riasan Gema dipoles tidak terlalu tebal dan tetap terkesan natural serta rambutnya yang ditata half up half down membuat kecantikannya semakin terlihat.   "Eike nggak heran sih Bun, kalau pulang-pulang nanti banyak yang mintain nomor w******p you. Soalnya malam ini you cantik bing-bing! Pasti banyak yang tersepona deh," begitu komentar Keanu tadi usai melihat Gema selesai dirias.   Gema sendiri tidak peduli soal itu. Untuk apa banyak yang terpesona padanya jika Gema sendiri sedari awal tidak berniat untuk menjalin hubungan yang baru dengan siapapun itu. Sejak putus dari Melvin, Gema telah bertekad jika itu adalah hubungannya yang terakhir. Iya, hingga sisa hidupnya, Gema memang berencana untuk menghabiskan hidup sendirian tanpa pasangan. Bukan cita-cita yang bagus memang, tapi seperti itulah adanya ketika sudah merasa bahwa cinta hanya akan memberi rasa sakit pada akhirnya.   Jantung Gema kian berdetak kencang karena gugup ketika mobilnya berhenti dan sebentar lagi, Gema akan turun untuk berjalan di red carpet. Red carpet pertamanya. Rasanya Gema masih tidak bisa percaya jika akan tiba masa dimana dirinya bisa menginjakkan kaki di sebuah red carpet dari sebuah acara penghargaan musik karena karyanya sebagai penyanyi.   Mimpi sebagai penyanyi yang awalnya tidak pernah dianggap Gema dengan serius, bahkan sempat dikuburnya dalam-dalam, kini justru menjadi kenyataan dan menjadi sesuatu yang sangat membahagiakan bagi Gema setelah hari-harinya belakangan ini hanya diisi oleh kesedihan.   "Gue bakal jalan di red carpet, Nu..." gumam Gema beberapa menit sebelum dirinya harus keluar dari mobil. "Gue deg-degan banget, tapi gue juga seneng. Ah, gimana nih...jadi pengen nangis..."   Keanu yang memang ikut bersama Gema di mobil itu untuk mengantarnya menepuk-nepuk bahunya.   "Jangan nangis dong, wak. Nanti make up you luntur! Tarik napas, terus buruan keluar sana! Cus, cus, sayyy, kamera-kamera udah siap buat cekrek-cekrek kecantikan macam dewi milik Gemani Danakitri!" Sesuai arahan Keanu, Gema pun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya sebelum ia keluar dari mobil dan berjalan menuju red carpet.   Sesuai perkataan Keanu tadi, memang sudah banyak kamera dari wartawan yang menunggu untuk mengabadikan momen red carpet dari artis yang datang. Rasanya Gema sedikit kagok karena ini adalah pertama kalinya ia berhadapan denga kamera yang memotret sebanyak ini dalam satu waktu sejak dirinya debut. Tetapi Gema bisa mengendalikan dirinya sendiri dan tetap tersenyum manis dan tenang di depan kamera secara profesional.   Seperti acara-acara award pada umumnya, usai para artis yang datang berpose di red carpet, beberapa di antara mereka akan diwawancari oleh MC yang akan membawakan acara pada malam ini. Nerissa Dilarai dan Agra Malik, merupakan artis papan atas yang sudah sering menjadi MC kondang di berbagai acara, menjadi MC untuk acara penghargaan malam ini.   Begitu melihat Gema, mereka langsung meminta Gema untuk naik ke sebuah panggung kecil dimana Nerissa dan Agra memandu siaran red carpet ini secara live.    "Penyanyi pendatang baru yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga nih. Gemani Danakitri! Yang akhir-akhir ini lagunya sering diputar dimana-mana karena lagunya enak. Saya juga suka banget sama lagu-lagunya Gema," ujar Agra sang MC setelah Gema bergabung bersamanya dan Nerissa di dalam frame.   Gema tersenyum pada mereka dan menggumamkan, "Thank you."   "You look so gorgeous tonight, Gema," puji Nerissa. "Saya setuju banget sama Agra karena semua lagu yang kamu rilis bagus dan hebatnya, lagu-lagu kamu juga diterima oleh masyarakat sampai memuncaki banyak chart. You really deserve to be nominated as the new top artist."   Sekali lagi Gema berterima kasih.   "Jadi, karena ini adalah kali pertama kamu datang ke acara penghargaan setelah debut, how's your feeling?"   "I'm beyond happy, of course. Rasanya kayak mimpi karena selama ini saya nggak pernah berekspektasi bisa sampai di titik ini. Jadi, saya mau berterima kasih banyak untuk semua yang udah mendukung dan menyukai lagu-lagu saya. Thank you so much."   "Awww, you're welcome, Gema," ujar Arga yang kemudian disambung dengan sebuah pertanyaan, "Apa malam ini kamu bakal perform?"   "Iya, saya bakal perform lagu terbaru saya yang judulnya Jika Itu Aku."   "Itu lagu yang jadi soundtrack series yang lagi ramai akhir-akhir ini ya?"   "Iya."   Bertepatan setelah Gema menjawab itu, terdengar suara riuh teriakan dan tepuk tangan dari arah jalan masuk red carpet. Baik Gema juga kedua MC langsung menoleh ke arah keriuhan dan sepertinya kamera pun langsung menyorot kesana untuk menyiarkan siapa yang baru saja datang dan membuat banyak penggemar yang telah menunggu di depan heboh. Nerissa langsung melaporkan. "Wah, pas banget, ternyata yang datang Harlan Erlangga! Pemain series yang baru aja kita omongin tadi. Harlan datang malam ini diundang secara eksklusif untuk membacakan salah satu nominasi."   "Boleh dong Harlan Erlangga gabung kesini dan ngobrol-ngobrol sebentar bareng kita juga Gema?"   Oh, sial. Ini benar-benar di luar ekspektasi Gema. Memang ia tahu jika Harlan turut hadir di acara ini sebagai pembaca nominasi dan ia sudah mengantisipasinya dengan memikirkan berbagai macam cara untuk sebisa mungkin menghindari Harlan di acara ini. Karena Gema tidak mau berada dekat-dekat dengannya apalagi berinteraksi setelah Gema memblokir Harlan usai insiden kelab malam itu.   Gema sama sekali tidak terpikir jika ia dan Harlan akan datang hampir bersamaan di red carpet ini, bahkan sebentar lagi akan berada satu frame di layar televisi semua orang yang menonton. Dan terlepas dari rasa tidak nyamannya karena harus berada di dekat Harlan, Gema tetap harus profesional dan memasang tampang senang.   "Wow, kedatangan Harlan kayaknya disambut meriah banget ya!" ujar Nerissa setelah Harlan bergabung bersama mereka, dan berdiri tepat di samping Gema.   Gema bisa merasakan jika Harlan sempat meliriknya. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki itu di balik wajahnya yang kini dihiasi oleh senyuman cerah yang menunjukkan kedua lesung pipinya.   Sebagai sikap sopan santun, Gema pun menoleh pada Harlan dan tersenyum dengan sedikit menundukkan kepala pada laki-laki itu yang bisa dibilang adalah seniornya dalam industri ini.   "Adalah sebuah kehormatan nih ya bagi kita semua karena seorang Harlan Erlangga, tahun ini lagi-lagi jadi pembaca nominasi di acara ini," ujar Arga. "Harlan, kira-kira udah tau bakal bacain nominasi apa?"   "Saya udah tau, tapi saya belum bisa bocorin disini karena masih rahasia," jawab Harlan. "Tapi saya bisa kasih clue sih kalau saya bakal kasih clue kalau orang yang masuk jadi nominasi yang bakal saya bacain nanti, kebetulan ada di sebelah saya."   Nerissa dan Agra tertawa.    "Untuk pemirsa yang ada di rumah berarti udah bisa nebak dong ya nominasi apa yang bakal dibacain oleh Harlan Erlangga nanti," ujar Nerissa.   Agra beralih menatap Gema. "Dan untuk Gema, siap-siap aja, mungkin nanti namanya bisa jadi disebut oleh Harlan."   Gema tersenyum saja. Kemudian, mereka berdua pun dipersilahkan untuk turun dari panggung karena masih banyak artis-artis lain yang akan diwawancarai oleh Nerissa dan Agra.   Turun dari panggung, Gema rasanya ingin buru-buru berjalan pergi dan menjauh dari Harlan. Berhubung masih di depan banyak kamera, Harlan pasti tidak akan bisa bicara yang aneh-aneh atau menahan Gema. Dan kenyataannya memang begitu, Harlan tidak bilang apa-apa pada Gema, bahkan memanggilnya pun tidak.   Namun, keberuntungan memang sedang tidak berada di pihak Gema sekarang. Karena apa? Ia belum diizinkan untuk menjauh dari Harlan. Fotografer yang bertugas secara resmi untuk memotret para artis yang hadir di red carpet acara penghargaan ini, tiba-tiba saja mengisyaratkan Gema untuk jangan pergi dulu karena ia ingin memotretnya bersama Harlan.   "Tadi kan yang sendiri-sendiri sudah, sekarang untuk dokumentasi ramenya bareng ya, karena kalian datengnya hampir bareng. Yang lain juga gitu kok." Begitu kata fotografernya.   Mana mungkin Gema menolak arahan fotografer itu. Jika melakukannya, bisa-bisa Gema dicap sebagai artis pendatang baru yang kurang ajar. Maka dengan sangat tidak rela, Gema pun kembali berdiri di samping Harlan untuk berfoto bersamanya.   "Jauh banget berdirinya, tolong deketan lagi ya. Santai aja, boleh pose bebas."   Oh, sial. Gema mengumpat dalam hati ketika Harlan beringsut mendekat padanya hingga bahu mereka bersentuhan.   Laki-laki itu sepertinya sama sekali tidak merasa terganggu atau keberatan karena harus berfoto bersama Gema secara tiba-tiba seperti ini. Kemungkinan besar, Harlan justru menikmati karena tahu jika diam-diam, Gema sama sekali tidak senang.   Berbeda dengan Gema yang hanya tersenyum seadanya, Harlan justru tersenyum lebar. Dan di sela-sela sesi foto itu, tanpa disadari orang lain, Harlan berbisik pada Gema, "Ternyata tebakan gue benar, mau lo blokir gimana pun juga, ujungnya pasti kita ketemu lagi."   Gema tidak menjawab dan mengabaikan Harlan.   "Gue sempat lupa sih kalau lo bakal hadir di acara ini. But well, nice meeting you again, Gema."   Berhubung sesi foto mereka telah selesai, Gema hanya membalas ucapan Harlan dengan sebuah senyuman manis yang dibuat-buat, semata agar semua mata yang memandang tidak curiga. Setelahnya, Gema melenggang pergi meninggalkan Harlan.   Satu lagi yang sempat didengar Gema sebelum dirinya betul-betul menjauh adalah Harlan yang berujar, "A pain in the ass like usual, but you look so pretty tonight."   Tapi Gema tidak peduli.   Bodo amat!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD