3 | asking how are you in the most annoying way

1681 Words
Selama lima belas tahun lamanya tidak tahu kabar tentang Gema, Harlan baru mengetahui kabar perempuan itu baru-baru ini setelah nama Gema ramai diperbincangkan sebagai penyanyi pendatang baru yang lagu-lagunya langsung melejit. Sewaktu pertama kali tahu Gema debut, Harlan sempat kaget. Sebab ia tidak menyangka jika Gema telah pulang ke Indonesia setelah pindah ke Melbourne sekitar lima belas tahun yang lalu. Dan Harlan pun sempat mencari tahu sepak terjang karir Gema sebagai penyanyi karena tidak bisa dipungkiri, Harlan kepo. Dan ternyata, mulanya Gema terkenal karena sering melakukan cover-cover lagu lewat akun Youtube miliknya. Suara Gema yang unik dan berkarakter membuatnya jadi mudah menarik penggemar. Hingga pada akhirnya sebuah label terkenal di Indonesia menawari Gema untuk debut sebagai penyanyi dan Gema pun menerimanya. Tidak lama kemudian, perempuan itu debut dengan dua buah single yang langsung melejit di pasaran hingga memuncaki beberapa tangga lagu. Dan lagu-lagu Gema pun kerap didengar oleh Harlan, baik itu di sosial media, maupun di tempat-tempat umum seperti kafe atau pusat perbelanjaan. Setelah tau Gema debut sebagai penyanyi, Harlan yakin sekali jika nantinya akan tiba waktu bagi mereka untuk saling bertemu karena kini sudah sama-sama terjun ke dunia industri hiburan. Cepat atau lambat, mereka pasti akan bertemu secara langsung. Harlan yakin itu. Dan benar saja, mereka bertemu kemarin. Ternyata Gema dipilih sebagai penyanyi lagu soundtrack utama dari series yang sedang dibintangi Harlan sekarang. Bertemu lagi dengan Gema setelah lima belas tahun lamanya tidak bertemu dan tidak saling bertukar kabar rasanya sedikit aneh. Karena semuanya jelas sudah jauh berbeda. Jika ditanya apakah Harlan mau bertemu dengan Gema lagi, maka jawabannya adalah fifty-fifty. Di satu sisi ia masih ingin bertemu dengan Gema karena pertemuan mereka kemarin yang terlampau singkat dan Harlan merasa belum puas saja. Tapi di sisi lain, Harlan juga merasa kalau bertemu dengan Gema tidak memberikan impact dan tidak pula membuatnya merasakan apa-apa. Yang ada, Harlan justru jengkel dengan sikap songong Gema yang tak kunjung berubah. Tetapi, hari ini mereka kembali dipertemukan. Bahkan, diharuskan untuk bekerja sama. Rasanya Harlan ingin tertawa melihat ekspresi Gema saat ini yang berusaha untuk tetap profesional dan ramah pada kru yang ada di sekitar mereka, di saat sebenarnya Harlan tahu jika Gema jengkel karena sutradara yang menggarap video klip lagu Gema ingin menambahkan beberapa scene dimana ada Harlan dan Valerie di dalamnya. Sutradara video klip Gema sudah berdiskusi pada Septa yang merupakan sutradara dari series Harlan dan Septa memperbolehkan Harlan serta Valerie untuk tampil di beberapa scene pada video klip Gema. Harlan dan Valerie tentu saja tidak masalah, tapi sepertinya Gema agak tidak rela harus satu frame dengan Harlan. Padahal, mereka juga tidak akan berinteraksi pada scene-scene tersebut. Gema hanya perlu pura-pura bernyanyi, sementara di belakangnya Harlan dan Valerie akan bersikap selayaknya pasangan persis seperti mereka berakting di series. Sebelum shooting dimulai, Harlan sengaja mendekati Gema yang berada di sudut ruangan. Kedatangan Harlan langsung membuat Gema membutar bola mata jengah. "Please lah, jangan pasang ekspresi julid gitu in your face. Baru disamperin doang." Gema mendengus. "I didn't ask you to come though." Harlan tertawa. Jenis tawa yang terdengar menyebalkan di telinga Gema. Laki-laki itu memiringkan kepalanya, menatap Gema dengan sorot mata jenaka. Membuat Gema yakin jika Harlan datang menghampiri hanya untuk membuatnya kesal. "Emangnya lo nggak kangen sama gue? It's been years since the last time we talked to each other." Tuh kan, benar saja. "Nggak usah kepedean. Gue aja hampir lupa sama eksistensi lo di dunia ini," balas Gema nyaris ketus. "Baru hampir doang. Gue sih yakin, mau selama apapun kita nggak ketemu, lo nggak akan pernah benar-benar bisa ngelupain gue," ujar Harlan percaya diri. "Eh, berarti sekarang lo udah inget dong ya pernah kenal gue? Secara, kemarin kan sok banget bilang 'not remember knowing you'." Gema mendelik pada Harlan karena mendengar laki-laki itu mengikuti cara bicaranya kemarin. Ia mendengus keras dan memilih melengos. "Capek ngomong sama orang gila," gumamnya. "Gila-gila gini juga pernah lo sayang." Gema kembali menoleh pada Harlan dan menatapnya sinis. "Please deh, nggak usah ngebahas sesuatu yang terjadi jaman gue masih bocah ingusan. Waktu itu gue masih bego, jadi nggak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk." "Jadi menurut lo, pernah sayang sama gue tuh bego gitu?" "Bagus kalo nyadar." "Ck, ck, ck, songong banget. Padahal ada ratusan ribu perempuan lain yang berharap jadi mantan gue, tapi lo malah begini." "Lo tuh makin tua makin nyebelin ya?" Sungut Gema. "Udah deh, mending lo jauh-jauh dari gue. Kita pura-pura nggak kenal aja. Lagian, lima belas tahun nggak ketemu, udah cukup jadiin kita sebagai orang asing, kan? Dan orang asing nggak adu bacot begini." "Tapi kan, lo bukan orang asing." "Terserah." "Harusnya tanya dong, terus orang apa? Gitu." "Males banget." "Buruan deh. Kalau lo tanya begitu, setelahnya gue langsung pergi." Gema menghela napas dalam yang sarat akan rasa lelah karena menghadapi Harlan. Menyerah, akhirnya ia pun bertanya ogah-ogahan, "Terus orang apa?" "Gema itu orang yang dulu pernah maksa-maksa jadi cewek gue, terus yang dulu juga pernah nangis-nangis waktu gue putusin karena gue tau rambutnya kutuan. Ew. Gema dulu, bucin gue banget ya kayaknya?" Harlan mengatakan itu dengan suara yang cukup keras hingga beberapa kru yang berada di sekitar mereka ikut mendengarnya dan jadi menoleh pada mereka dengan pandangan tertarik. Wajah Gema langsung memanas karena malu, sementara Harlan tertawa puas, dan dengan santainya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Gema. Andai saja tidak banyak orang yang memandang, Gema pasti sudah melempar Harlan menggunakan high heels setinggi 17cm yang dikenakannya sekarang. Sayangnya, Gema tidak bisa melakukan itu dan ia hanya mampu memandang Harlan kesal dengan kedua tangan terkepal erat dan bergumam, "Jagat anjing!" *** Asli deh, hari ini Gema bete abis. Dan lebih bete lagi karena ia tidak bisa menunjukkan rasa betenya itu di depan orang-orang karena harus tetap bersikap profesional. Tidak perlu ditanya lagi apa penyebab di balik rasa bete Gema saat ini. Jawabannya, tidak lain dan tidak bukan adalah Harlan Jagat Erlangga. Sedari awal sutradara video klipnya memberi ide tiba-tiba untuk memunculkan Harlan dan Valerie dalam video klipnya, Gema sudah bisa menebak kalau harinya tidak akan berjalan menyenangkan. Karena Gema yang sebetulnya ingin menghindari Harlan, justru harus bekerja sama dengan laki-laki itu. Gema sendiri bisa bersikap profesioal dengan baik jika menyangkut masalah pekerjaan. Di depan para kru, ia sama sekali tidak menunjukkan rasa sebalnya pada Harlan. Hanya saja, Harlan seolah terus saja merecoki Gema hingga Gema jadi capek sendiri. Dari sebelum shooting dimulai hingga saat break, Harlan pasti akan menghampiri Gema dan mengajaknya bicara. Ya, memang ada beberapa pertanyaan yang diajukan Harlan itu normal. Seperti menanyakan kabar orangtua Gema yang sekarang masih ada di Melbourne, pendidikan Gema disana, hingga pekerjaan Gema sebelum menjadi penyanyi disini. Dan wajar saja jika Harlan menanyakannya, karena memang mereka sudah lama sekali tidak bertukar kabar apalagi bertemu. Hanya saja, pertanyaan tersebut diselingi Harlan dengan celetukan-celetukan menyebalkan yang membuat Gema emosi sendiri. It's like, he is asking how are you in the most annoying way. Setelah bersabar dan mencoba menahan hati selama prosesi shooting, akhirnya adegan yang harus diambil bersama Harlan dan Valerie selesai juga. Gema bernapas lega karena akhirnya, ia bisa terbebas dari Harlan. Tapi, apakah Harlan akan pergi begitu saja karena urusannya telah selesai? Jawabannya, tentu saja tidak. Di detik mereka keluar dari set karena pengambilan scene telah selesai, Harlan kembali melangkah menghampiri Gema. Gema menghembuskan napas sebal. Mau apa lagi orang ini? "Sorry, can't talk right now. Gue mesti siap-siap buat take adegan selanjutnya," ujar Gema sebelum Harlan bahkan sempat mengatakan apa-apa padanya. "Dih, sok banget." Harlan mencibir. "Lagian, bukan gue yang mau ngomong." "Terus?" Harlan mengedikkan dagunya. "Valerie yang mau ngomong sama lo. Surprisingly, she is one of your fan. Dan dia terlalu gugup untuk ngomong langsung ke elo." Gema langsung menoleh pada Valerie yang berada di sisi ruangan yang lain. Ketika Gema melihatnya, Valerie tersenyum malu-malu. Tentu saja Gema balas tersenyum ramah, kemudian dirinya melangkah mendekati Valerie dan meninggalkan Harlan begitu saja tanpa bicara apa-apa lagi. Tetapi, Harlan berjalan mengikuti Gema di belakangnya. "Halo, Valerie." Gema langsung menyapa begitu dirinya sampai di sisi Valerie. Sejak shooting dimulai, mereka memang belum bicara. Berbeda dengan Harlan yang selalu merecoki Gema setiap break, Valerie justru tidak menghampiri Gema sama sekali. Dan begitu pun sebaliknya. Gema terlalu disibukkan oleh Harlan sehingga ia tidak sempat lagi beramah-tamah dengan Gema. "Halo, Kak Gema..." balas Valerie, masih dengan tersenyum-senyum malu. Sekali lihat saja, Gema sudah bisa menebak kalau Valerie ini jauh lebih muda darinya. Dan Valerie sangat cantik, sepertinya blasteran. Kesan pertama yang diberikan Valerie itu menyenangkan, padahal mereka baru bertukar sapa. "Aku nggak nyangka banget kalau Kak Gema itu penyanyi yang ngisi soundtrack buat series ini," ujar Valerie. "Aku...suka banget sama Kak Gema. Udah ngikutin dari jaman Kakak masih suka nge-cover lagu di Youtube. Lagu-lagu yang udah Kakak rilis juga enak semua. I'm actually your fan...tapi tadi aku terlalu gugup untuk sapa Kak Gema langsung." "Oh my God, thank you so much, Valerie! Aku boleh peluk kamu, nggak?" Valerie mengangguk, lantas membiarkan Gema memeluknya. "Makasih banyak ya udah suka sama lagu-lagu aku. Kadang masih suka nggak nyangka ada orang yang apresiasi karyaku begini," ujar Gema sembari mengusap-usap punggung. "Dan makasih juga karena udah bersedia nongol di video klip aku!" Valerie memberikan Gema sebuah cengiran ketika pelukan mereka sudah terlepas. Wajah perempuan itu memerah, dan itu lebih dari disebabkan oleh sapuan blush on. "It's my pleasure to work with you, Kak." Gema hendak menjawab lagi, namun suara dehaman Harlan menginterupsi mereka. Keduanya menoleh pada Harlan yang sedari tadi berada di samping mereka, menyaksikan sebuah fan meeting mini yang baru saja terjadi. Valerie memberikan Harlan tatapan penuh tanya, sementara Gema lebih ke memberikan Harlan tatapan jengkel. "Makasihnya ke Valerie doang?" Tanya Harlan kepada Gema kemudian. Gema mendengus. "Emang harusnya ke siapa lagi?" "Ya, ke gue lah! Scene gue di video klip lo lebih banyak ya. Dan karena harus take adegan buat video klip ini, gue jadi molor beberapa adegan di series." "Tapi kan lo dibayar." "Emang dibayar, kalau nggak dibayar mah gue ogah!" "Najis, mata duitan." "Say thank you, Gema. Bukannya malah ngatain gue!" "Should I?" "Of course, you should." "Nggak deh, makasih." Gema kembali mengalihkan perhatiannya pada Valerie yang terlihat keheranan setelah menyaksikan perdebatan kecik antara Harlan dan Gema. "Kak Gema sama Kak Harlan..." Valerie menatap Gema dan Harlan secara bergantian. "...udah saling kenal ya?" "Enggak kok," jawab Gema cepat. "Tapi kayaknya akrab banget?" Gema tertawa. "Akrab darimana coba," ujarnya sembari mengeluarkan ponsel. "Valerie, foto bareng sama aku yuk!" "Eh, kok malah Kakak yang ngajak sih? Padahal, aku yang pengen foto bareng." Gema tersenyum saja, lantas ia menyerahkan ponselnya pada Harlan. "Tolong fotoin." Harlan berdecak pada Gema, tapi ia sama sekali tidak menolak untuk mengambil foto ketika Gema dan Valerie sudah mulai berpose. Padahal, Gema dan Valerie baru bertemu, tetapi keduanya sudah terlihat sangat akrab sekali. Harlan saja sempat heran. Setelah beberapa kali foto, Gema langsung merebut ponselnya dari Harlan. "Nggak ada bilang makasih lagi?!" Protes Harlan. Gema hanya mengabaikannya. Jika Harlan bisa asking how are you in the most annoying way, maka Gema bisa telling him she's fine in the most cocky way. Jadi, mereka impas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD