Ranvier POV. Aku meraih bubur itu dan mulai mengunyahnya. Rasanya hangat dan enak. Ini memang bubur buatannya Agata. Selain cantik, Agata juga sangat pandai memasak. Dia juga memang kadang memperhatikan aku. Hanya saja ... aku enggak ngerti kenapa diantara kami selalu saja ada masalah. Selalu saja ada perselisihan yang membuat ku dan dia bersitegang. Padahal kalau kami akur dan saling memahami satu sama lain. Mungkin kami tidak akan sering bertengkar lagi. Dan sialnya kenapa rasa bubur ini membuatku merindukan Agata. Gadis sombong itu. "Hay! kau ke sini lagi." Rose sepagi ini sudah kembali dan membawa kotak makanan. Dia menautkan kedua alisnya. "Siapa yang bawain?" tanya nya. "Oh. Ini aku dibeliin suster." Aku tahu kalau Rose juga sudah tahu bahwa aku memiliki kekasih selain dirinya.