Naya POV. Sedikit pun aku tidak pernah membayangkan, kondisi papa bisa seburuk dan separah ini. Papa hampir seperti mumi dengan seluruh bagian tubuhnya kecuali sepasang matanya yang terlihat. Langsung aku melemas di posisi aku berdiri, andai tidak ada Ello yang siaga menyanggah tubuhku. Bagus aku masih tahan untuk tidak pingsan. Apalagi kemudian om Rey menceritakan gimana kondisi papa menurut medis. Papa di nyatakan koma. “Makan ya, Yang?” jeda Ello karena aku bertahan diam dan duduk di depan ruang ICU papa. Tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan, dan itu membuatku semakin merasa sedih. Papa seperti terkurung sendiri dan jauh dari kehidupan. “Yang…makan ya, aku suapin mau?” jeda Ello lagi. Aku menghela nafas. Apa bisa makan di kondisi seperti ini. Di saat pikiranku ke papa, yang