Happy reading *** "Tato kamu banyak sekali hemmm," ucap Varga setelah mengakhiri ciumannya. Ia menatap tubuh Rama yang dipenuhi tato, ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya tubuh itu dirajah dengan tinta abadi. "Kamu suka?," "Aku lebih suka jika kamu tidak menambahnya lagi," Varga bersandar di sisi Rama. "Why?," "Karena sudah terlalu banyak," Rama lalu tertawa, "Aku memang tidak ada rencana untuk menambahnya," Varga merasakan getaran pada tubuhnya, karena Rama tertawa, "Aku sebenarnya ingin memasang tato juga, tapi dibagian tubuhku yang tidak terlihat," "Tato apa yang pantas untuk aku?," Tanya Varga lagi. Rama terdiam beberapa detik dan lalu berpikir, "Cherry blossom sepertinya cocok untuk kamu, dipunggung sebelah kiri," Rama meraba tubuh Varga. "Boleh tau alasanya?," "K