Tak menghiraukan El yang sudah melotot kepadanya, Al tetap saja senyum - senyum pada wanitanya itu. El memang cantik dan Al tak memungkiri akan hal itu.
"Jadi berangkat tidak?" tanya sinis terlontar dari sela bibir El yang begitu seksi.
Tanpa menjawab, Al beranjak berdiri meraih jemari El dan menggenggamnya erat.
"Ayo kita berangkat," jawab Al dengan penuh semangat.
Membawa El hingga gadis itu masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan, segala ocehan Al hanya ditanggapi El dengan dengusan atau jawaban singkat. Entah mengapa Al begitu tidak peka terhadap perasaan El. Bagaimana mungkin Al begitu santai saja, padahal lelaki itu akan membawa El bertemu dengan istri pertamanya.
El, dalam duduk nya merasa tak tenang dan juga tidak nyaman. Sesekali membenarkan letak duduknya agar ras
