"Jadi pernikahan Nara dan Kaizar terikat sebuah kontrak, bagus sekali, ini akan menjadikanku lebih mudah untuk menjalankan rencana," gumamnya.
Lalu, sebelum ada yang menyadari kehadirannya, pria bersetelan abu itu menjauh dari dinding kaca yang masih tertutup tirai.
Lalu, dia menghentakkan langkah dan kembali mendekat ke ruangan tersebut, agar mereka menyadari kehadirannya. Sejurus, dia mengetuk pintu beberapa kali.
Mendengar ketukan pintu, Kaizar, Dimas, dan Winda segera merapikan semuanya. Lalu menoleh bersamaan ke arah pintu mencari tahu siapa yang datang. Ternyata, dia sosok yang tak asing buat Winda, tetapi kini penampilannya cukup pangling, membuat Winda sedikit tercengang.
"Bukankah kamu Kevin?" tanya Winda seraya bangkit dari duduk dan mengulurkan tangan padanya.
"Hai, apa ked
