Dini dan Denis bersamaan menatap ke arah lelaki tua itu. "Siapa dia?" ucap Dini dengan bingung. "Entahlah Nona. Aku juga baru melihatnya," ucap Denis yang sedikit bingung. "Kenapa cara bicaranya seperti itu!! Kenapa dia mengetahui masa lalu aku? Apa memang ada hubungannya dengan Mas Herman?" tanya dini lirih. Namun, suaranya tetap saja bisa di dengar oleh Denis. "Mana mungkin Tuan Herman melakukan itu. Tuan Herman sangat sayang kepada Anda, Nona," ucap Denis pelan. Wajah Dini langsung berubah. Rasanya cemas dan panik mendengar panggilan yang tidak enak di dengar di telinga oleh lelaki tua itu. SEbutan yang sudah sebulan ini tidak pernah Dini dengar dan benar-benar ingin menjadi wanita baru. "Lalu, apa maksud dari ucapannya?" tanya Dini pelan. "Mungkin salah orang?" ucap Denis pelan