Bab 22. Menginap?

1481 Words

Hari benar-benar telah gelap di luar ketika Dinda dan Kevin mengakhiri pergumulan panas mereka. Itu benar-benar tak terencana, tetapi terasa sangat manis. Kevin yang semula hanya ingin menjemput Dinda tidak menyangka bahwa ia akan berakhir dengan bercinta di rumah kecil ini. Namun, bercinta dengan Dinda rasanya sungguh telah menjadi candu baginya. Mereka bercinta semalam, lalu tadi pagi dan baru saja. Kevin menoleh pada Dinda yang masih terengah-engah dengan keringat tipis di wajahnya. Kevin membelai wajah merah itu lalu mencium bibirnya. Tentu saja, ia tak pernah menyangka ia akan ketagihan. Mungkin, ini adalah cinta. Atau mungkin ini hanyalah kebutuhan. Kevin belum bisa memutuskan. "Udah malam," kata Kevin dengan isyarat. Dinda menoleh ke jendela dan ia benar-benar terkesiap karena be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD