Penyemburan (21+)

1075 Words
Ken terpesona pada apa yang ia lihat di depannya. Wajah yang sangat er0tis, suara merdu menggoda, tubuh yang bergetar akibat org4sm3. Rika sangat luar biasa. Ken tak salah incaran.   Tangan kokoh itu lekas mencengkeram pinggang Rika dan kian h4rdc0re bergerak maju mundur. "Rika! Inigh! Inikh enakh sekaliighh! Orrghh—shittt!!" racau Ken.   Gara-gara penampakan s3ksi dari Rika yang org4sm3, Ken makin kuat menggesekkan  p3n1snya di area basah tersebut. "Hngaakkh! Rika! Rikaakh! Haakhh! Yabai ikuso (alamak ini dia)!! Ikusou (ayo)—ORGGHH!!"   SPLURT! SPLURT!! SPLURTTT!!   Tuan muda Ken menumpahkan benihnya tanpa ragu-ragu hingga mengenai dinding di belakang p4nt4t Rika dan sebagian menempel di paha si Pinky.   Ken tak mau berleha-leha. Napsunya belumlah turun. Ia menyambit shower bathtub di dekatnya untuk membersihkan sp3rm4 yang menempel di s3l4ngk4ng4n Rika.   Setelah yakin bersih, ia mengusap-usap sebentar kl1toris dan v4g1n4 Rika, lalu membuka kaki itu lebih lebar dan Ken pun berlutut di depan Rika seraya lidahnya menjulur menggapai kl1toris nona Pinky.   Ken melakukan cunn1l1ngu5, atau mungkin bahasa kasarnya 'eat pu55y'.   Kl1toris yang baru tadi berkedut karena distimulasi  p3n1s Ken, kini sudah kembali dijamah lidah dari orang yang sama.   "Scrrpphh... rrllpphh... mrrllphh... crrpphh..." Tangan Ken membantu agar bibir l4bi4 m4yora Rika bisa tetap terbuka dan ia dapat leluasa menjilati kl1toris merah muda segar tersebut.   Ken... menjadi seorang maniak cunn1L1ngus sejak mencicipi 'k4cang' Rika. Mungkin sekarang ia jadi fet1sh pada kl1toris Rika. Fet1sh pada opp4i Rika. Apapun yang Rika miliki di tubuhnya.   Kontan saja, Rika berpegangan pada pundak Ken agar ia tetap bisa menopang tubuhnya. Matanya masih terpejam, menikmati sensasi menggelitik serta luar biasa berkat lidah nakal Ken.   Yah, jangankan lidahnya, orangnya juga sama nakalnya. Brengs3k. Sangat m3sum.   Rika kira... semua ini bakalan berakhir jika Ken bisa muncratkan sp3rm4nya. Nyatanya malah sebaliknya. Pria itu kian menjadi-jadi!   "Nghmhh~ nghhh..." Bibir bawah ia gigit cukup kuat. Rika gunakan tangannya untuk mencengkram pelan rambut milik Ken sebagai bentuk pelampiasannya.   Lidah si4l4n itu benar-benar binal, bergerak menjilati kl1toris Rika bagai benda mungil tersebut seperti sebuah mainan kecil yang menggemaskan.   "A-Ahh~ stophh... mmhh... Ken-sama... hngh~"   Padahal, Rika baru saja org4sme, bahkan tubuhnya masih bergetar. Kalau tak menopang pakai tangan mungkin tubuhnya bakalan merosot.   Dengan nafas yang terengah-engah, Rika tatap sayu Ken dan aktifitas yang dia lakukan. Wajah nona muda itu langsung merona parah kala memperhatikan seksama raut sialan Ken—ia akui itu benar-benar... tampan. Apalagi saat menikmati sensasi dari mutiara berharga milik maid barunya.   'Kimochiiii...' Rika membatin tanpa sadar. Setidaknya Ken tak perlu mendengar hal itu secara langsung, sih.   Rika akhirnya menundukkan wajahnya lunglai. Desahan pasrah akhirnya terdengar lirih dan menggoda. Rika biarkan lidah Ken beraksi lebih leluasa di bawah sana. Ia hanya membiarkan paha tetap terbuka, kemudian mengudarakan suara er0t1snya.   Tak mau Rika berdiri limbung, Ken pun mengangkat satu kaki Rika untuk ditaruh pada bahunya sementara ia terus mencecap kl1t0r1s tanpa jeda.   Bukan itu saja. Ken juga menyelipkan dua jarinya ke dalam liang v4g1n4 Rika dan perlahan mengocok liang itu. Hanya perlahan karena ia tak mau menyakiti Rika dengan jarinya. Lebih baik dengan  p3n1snya saja jika memang sudah waktunya.   "Arrlmmhh... sllrrphh... mmrrllhh... sllrrpphh... hrrmmhh..."   SLICK! SLEECK!! SCLEKK!   Suara Ken sahut menyahut dengan bunyi v4g1n4 Rika yang sedang dikocok pelan. Ken belum mau bergerak h4rdcore. Ia masih ingin bermain santai sambil menunggu suara er0tis Rika.   Terkadang manik hitam Ken menelusur ke wajah Rika dan ia makin terangsang melihatnya. Kalau begini bisa-bisa pertahanan Ken runtuh dan menerjang segalanya.   Tapi... toh ia juga sudah siap segala konsekuensi kok, karena ia benar-benar menginginkan Rika, bukan hanya sebagai maid, tapi sebagai kekasih dan lebih pun tak mengapa.   Boleh tidak ya bila anak SMA menikah?   Biarlah itu nanti Ken pikirkan dan cari informasi mengenainya. Yang penting sekarang ia sedang 'menikmati' Rika. Mulut rakusnya menyecap, menghisap dan lidahnya memberikan gelitikan-gelitikan er0tis.   Jangan lupakan dua jari Ken yang sedang berjuang mencari G-sp0t Rika. Jari itu bergerilya menohok pelan beberapa titik di dalam dinding atas liang v4g1n4.   "Nghhhh... Ken... mmhh—samma... mnaahh~"   Rika merasa jika benteng yang menjadi pelindung dirinya kini jebol juga, Ken-lah orang pertama dengan kesuksesannya. Gadis muda bersurai semu pink takluk, meski harus melewati pemberontakan terlebih dahulu.   Tangan Rika yang masih meremas rambut Ken kini bergerak, dari diam akhirnya meremas-remas, sesekali melakukan gerakan seperti memijat sebagai pelampiasannya.   Pinggul s3ksi si nona maid bergerak seolah merespon lidah nakal majikannya, serta dua jari Ken yang sejak tadi mengosok bagian dalam kewanitaannya hingga desah er0tis semakin kentara.   "Aahh... hangh... ha-haya—ku (cepatlah)... hagh... haya—kuhh..." Tanpa sadar, mulut Rika meracau. Sesekali terdengar deruan napas tak beraturan. Rika senderkan punggungnya lebih nyaman seraya busungkan d4d4.   Nampaknya permintaan dari Rika tadi membuat Ken menatap puas. Seorang gadis memohon itu memang sangat manis. Menggairahkan. Apalagi ini Rika. Gadis yang diawal terlihat judes itu akhirnya tak ubah seperti domba kecil minta disantap seekor serigala liar.   "Aanghh~!" Seketika tubuh Rika tersentak tiba-tiba seperti sebuah setruman, mengalirkan friksi-friksi aneh ke seluruh tubuh. Ken telah menemukan G-sp0tnya, menohoknya tepat di titik tersebut.   SRET!   Rika menundukkan sedikit kepalanya. Ia jangkau pergelangan tangan Ken dengan tangan yang bebas kemudian gerakkan agar jari-jari majikan si4lannya kembali menohok spot inti tadi.   "Aahh! Ki—mmahh—mochii... aahhh, aahh~ Ken-sammahh!" Rika lupa diri. Sensasi gila inilah yang membuatnya lupa diri.   Bahkan tatkala ia merasa jika dorongan itu kembali, Rika semakin gencar mengarahkan tangan Ken untuk terus menohok G-sp0tnya berkali-kali.   Tatkala desakan itu muncul, sensasi seperti ingin... berkemih. Semacam itu dan, "Rrmhh... mahhangh~ hhyaagghh~!!"   Terkutuk... Fujisaki Ken yang telah membuat seorang gadis macam dirinya org4sm3 berkali-kali. Dan kini... ia baru saja semburkan ''itu'' lagi.   Tuan Muda Ken nan tampan dan gagah perkasa sungguh bagai sedang mendengar suara bidadari syurga. Apa tadi kata yang disuarakan bidadari itu? Hayaku? Kimochiiii? Waow...   Dan keajaiban selanjutnya pun sudah terjadi sesuai prediksi Ken. Yaitu menyemburnya air syurgawi. Tidak. Kita tidak bicara mengenai Dewi Kwam Im yang juga cantik menawan dan memiliki air istimewa di wadah yang selalu ia bawa. Ini dewi sanubari Fujisaki Kenkichi. Dewi Tadashi Rika.   Air sang dewi pun diteguk penuh khidmat oleh Ken penuh rasa syukur karena ia lagi-lagi berhasil membuat sang bidadari bertekuk lutut memberikan air sucinya.   Ken pun meletakkan kembali kaki Rika pada lantai bathtub dan ia bangkit. Rika limbung, kemudian Ken lekas memeganginya. Selanjutnya—   SETT!!   Tuan muda sudah membopong Rika ala pengantin. Ia bergegas keluar dari kamar mandi dan menuju ranjang.   Demi segala bidadari dan dewi yang ada di lantai syurga, Ken memohon ijin untuk memiliki dewi bidadari yang satu ini. Yang berkepala pink dan judes.   "Rika-chan. Aku menginginkanmu. Aku ingin Rika-chan semuanya."     ===BERSAMBUNG===
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD