Raisa menyusuri trotoar dengan melepas sepatu high hils nya, dengan kaki telanjang di terus berjalan gontai untuk pulang. Raisa menghentikan langkahnya lalu berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya kemudian menangis. Batinnya berteriak kenapa dia harus se rapuh ini, mudah sekali menangis dan menangis. Tidak bisakah hatinya sekuat baja. Raisa mendongak dan menatap langit, seolah mengejeknya, langit yang awalnya cerah kini juga mulai menurunkan hujan. Tubuhnya semakin berguncang akibat tangis yang semakin kencang ia keluarkan. Sementara itu Brian memacu mobilnya untuk kembali ke kontrakan dan menyusul Raisa yang dia kira sudah kembali, namun saat tiba Brian justru melihat kontrakan Raisa masih gelap. Brian membuka ponselnya untuk menghubungi Raisa, namun tak mendapa