Mereka sudah sampai di Sumbar,mereka menemui buk Diana yang lagi mengamuk ingin di pertemukan dengan anaknya Syefika dan Rizal
*", Syefikaaaaa,Rizaaaaall! maafin mama nak,mama sudah jahat sama kalian,eh kamu,kamu bawa kemana kedua anakku,pertemukan aku dengan anak-anakku.
Buk Diana menarik Krah baju seorang suster yang hendak memberinya makan,tapi suster itu dengan tenang berkata
*",Ibu mau ketemu kedua anak ibu,oke tapi makan dulu baru saya pertemukan ibu sama mereka,ibu harus sembuh jangan lupa istighfar,ibu bisa istighfar kan?
Buk Diana merasa tenang lalu istighfar
*", Astagfirullah alazim astaghfirullah alazim astaghfirullah alazim,Lahaula kuat ila bila Ali ul azim.
Buk Diana mulai tersadar dia sedang berada dimana
*", Astagfirullah,saya lagi dimana ini,kok saya seperti dirumah sakit jiwa ya?
*",Ibu emang lagi di RSJ bu,ibu mengamuk-ngamuk jadi putri ibu yang bawa ibu kesini?
*",Maksud kamu anak saya yang mana?
*",Anak ibu yang bernama dokter Zahra Bu?
*",Di dokter Zahra,kapan anak saya jadi dokternya sus??
Lalu anak dan menantunya masuk keruangan buk Diana
*",Ma,ini Fika maaa!!
*",Fika,Rizal,Zahra,kalian disini nak?
Syefika memeluk sang ibu yang lagi bingung,Syefika bertanya kepada mamanya
*",Mama kenapa bisa depresi begini sih,apa yang mama fikirkan sampai mama bisa begini?
*", Maafin mama nak,mama sudah bersikap tidak adil sama kamu selama ini,mama selalu mencaci kamu mama juga hampir menjual putri kandung mama sendiri kepada orang,mama emang ibu yang tak berguna nak,maafin mama nak?.
*",Fika selalu memaafkan kan mama,Fika gak mau jadi anak durhaka ma, walaupun mama benci sama Fika tapi bagi Fika mama adalah bidadari surga yang sudah melahirkan Fika kedunia ini,Fika tidak pernah membenci mama walaupun sakit hati kepada mama?
Lalu buk Diana melihat Rizal yang lagi menangis melihat keadaan mamanya,buk Diana memanggil putra satu-satunya itu
*",Rizaaaal!kamu masih marah sama mama nak,maafin mama nak mama sudah menelantarkan kalian berdua,maafin mama nak hiks hiks hiks.
Rizal mendekati mama nya lalu memeluk mamanya dengan erat,Rizal juga minta maaf kepada mamanya
*", Maafin Rizal ma,seharusnya Rizal menjaga mama tapi Rizal tak acuh kepada mama,maafin Rizal ma?.
Rizal memeluk mamanya sambil menangis,Rizal mencium pucuk kepala mamanya,buk Diana mencium kening dan kedua pipi putranya itu dengan kasih sayang
Cup cup cup
*",Mana istrimu nak?
*",Itu ma?
Rizal menunjuk kearah wanita cantik yang berhijab menggandeng dia orang anak lelaki dan perempuan,umur mereka sekitar 9 tahunan dan yang 4 tahunan,buk Diana memanggil minantunya itu
*",Sini nak,mama ingin berkenalan denganmu,boleh kan Zal?
Rizal mengangguk
*",Maafin mama ya nak,karna mama bukan mertua yang baik untuk kamu,tapi mulai saat ini mama akan berubah mama ingin di hari tua mama ini mama ingin berkumpul dengan anak minantu dan cucu mama?
*",Iya ma,Aisyah juga kepengen berkumpul dengan mertua dan adik ipar Aisyah,ini kedua cucu mama?.
Kedua cucunya Nizam dan Nayla bersalaman lalu mencium punggung tangan buk Diana,buk Diana melihat ke arah Rengga dan anak kecil umuran1 tahun setengah yang di gendong oleh Rengga,buk Diana memanggilnya
*",Rengga kesinilah,maafin mama yang sudah menghina kamu,mama juga hampir memisahkan kamu dengan Fika,maafin mama ya nak?
*",Iya ma,Rengga ngerti kok,Renzo ini oma kamu sayang?
Buk Diana mengambil Renzo dari gendongan Rengga lalu mencium dan membawa Renzo bercanda,Renzo tertawa-tawa bersama Omanya,tapi buk Diana gak melihat Zahra lagi,padahal tadi dia ada di belakang Rizal sekarang dia pergi menjauh karna dia sadar diri kalau dia bukan anak yang di inginkan sebenarnya.
*",Fika,adik kamu Zahra kemana?
Syefika dan semua orang yang di ruangan itu pada celingukan melihat kesana kemari tapi tidak melihat Zahra di sana, sedangkan Zahra berangkat ke kosannya yang berada di kota bukit tinggi tempat dia bekerja.
Zahra mandi dan tidur nyenyak setelah menangis meratapi nasibnya,Zahra selalu ngelamun tak b*******h lagi tuk menjalani hidupnya,sepanjang malam Zahra duduk di taman menatap ke langit yang di terangi sinar rembulan.
Di rumah buk Diana merasa khawatir dengan putri bungsunya yang pergi tanpa kabar,Syefika menelpon Zahra
Tilililiiiiiitt tilililiiiiiitt tilililiiiiiitt
Zahra heran siapa yang menelponnya
*", Halooo!
*", Assalamualaikum dek,kamu dimana sekarang?
Zahra terkejut mendengar suara Syefika
*",KA kak Fika,ini kak Fika ya?
*",Bukan ini bayangan nya,kamu dimana sekarang,kenapa kamu pergi tanpa memberi tahu kami, dimana kamu sekarang??
*",Zahra Zahra lagi kerja kak,Zahra kerja diiiiii!
*",Iya dimana kamu bekerjanya,kenapa kamu pergi tanpa memberi tahu kami sih.
Lalu Zahra memutus sambungan telpon,Syefika sangat kesal lalu mencari tau dengan melacak lokasi Zahra Sekarang
*",Halo Herland,kamu lacak nomor ponsel ini,dimana alamatnya.
Syefika mengirimkan no ponsel Zahra kepada Herland,dengan sigap Herland menyuruh orang tuk melacak nya
*",Pak Her,alamat nomor ini berada di daerah Bukittinggi Sumatera Barat,alamat kecilnya di RS swasta bukit tinggi pak?
*",Buk bos alamat nya berada di bukit tinggi,di RS swasta bukit tinggi buk bos?
*",Oke,terima kasih Herland.
*",Ya sama-sama buk bos?
Dua hari kemudian Zahra di nobatkan sebagai dokter spesialis saraf dan jantung,Zahra sudah bisa memimpin operasi,Zahra sangat telaten dalam bekerja dia sangat tenang dan bisa sportif dalam bekerja,selesai operasi Zahra istirahat di ruangannya,Zahra tertidur sangat lelap di atas sofa panjang yang sangat empuk di ruangannya itu.
Tanpa di ketahui Zahra, keluarganya sudah berada di ruangannya itu,buk Diana mengelus-elus rambut Zahra dengan lembut,Syefika dan Rizal berbicara sama dokter kenalan Rizal
*",Sudah berapa lama Zahra jadi seorang dokter di RS swasta ini dok?
*",Dokter Zahra sudah sebulan yang lalu jadi dokter disini pak Rizal,karna Zahra baru lulus kedokteran jadi kami menguji kemampuan nya dulu selama sebulan ini,ternyata dia lulus dan tadi pagi dokter Zahra di nobatkan sebagai dokter saraf dan jantung,dokter Zahra sangat menguasai tentang saraf dan jantung jadi kami para tim medis di seluruh rumah sakit mengangkat dokter Zahra sebagai dokter saraf dan jantung?
Kalau misalnya saya mendirikan rumah sakit jantung di kampung kami apa bisa dok?
*",Itu ide yang sangat bagus buk,apa lagi jantung dan saraf di adakan disana bisa membantu masyarakat berobat dengan cepat,tidak perlu lagi ke jakarta buk?
*",Kalau biaya alat-alat nya semuanya sekitar berapa ya dok?.
*",Ya tergantung apa aja alat-alat nya buk.
Setelah bercengkerama Syefika melihat Zahra kedalam yang masih terlelap tidurnya,Rizal menyuruh mamanya tuk istirahat
*",Ma,mama istirahat aja dulu,biarkan saja Zahra tidur dia pasti kecapean habis operasi?
*",Ya nak,mama akan istirahat di sini aja,oh iya Fika,obat mama mana nak,mama mau minum obat dulu sebelum istirahat.
Syefika memberikan obat mamanya lalu mamanya meminum sampai habis obat itu,Zahra terbangun mendengar suara mamanya lalu Zahra duduk sambil tersenyum dia melihat mamanya yang lagi tersenyum juga menatapnya,Zahra seperti berhalusinasi kalau dia melihat mama dan kedua kakaknya disana,Zahra berkata.
*",Kok aku bisa berhalusinasi gini sih kalau mama dan kedua kakak ku ada disini,mana mungkin mereka berada disini aku ini siapa aku hanya anak dari seorang pembunuh yang merusak hubungan keluarga mereka.
Zahra menowel kepalanya sendiri lalu hendak pergi ke kamar mandi tapi di tarik oleh mamanya
*",Zahra mau kemana nak,kenapa Zahra berkata seperti itu sayang!Zahra gak bersalah nak,yang bersalah itu mama,kalian bertiga hanya korban dari ke egoisan kami,maafin mama nak?
Zahra terkejut melihat mama dan kakaknya ada disini,dia mengucek-ngucek matanya gak percaya,lalu Zahra bertanya
*",Mama kak Fika dan bang Rizal kok bisa berada disini,Zahra kan gak pernah kasih tau bekerja disini?.
Rizal menjawab
*",Kalau ada Quratul Syefika Maharani maka semuanya akan cepat di ketahui dek,kakak kamu ini adalah orang hebat yang tak terduga lho?
*",Gitu ya bang,tadinya Zahra fikir lagi berhalusinasi maka itu Zahra cuek aja,sebenarnyaaa.
Zahra terdiam,Rizal bertanya
*", Sebenarnya kenapa dek?
*",Sebenarnya Zahra sangat sedih bang,Zahra terlahir dari anak seorang pembu
Rizal dengan cepat memeluk Zahra agar adiknya itu tidak bicara lagi,Rizal memeluk adiknya dengan kasih sayang,Zahra merasa nyaman di pelukan Abang nya itu,dia seperti sudah menemukan keluarga lengkap yang sangat menyayangi nya,Rizal mencium pucuk kepala adik bungsunya itu,lalu Rizal berkata.
*",Mulai saat ini kamu jangan beranggapan kamu sendirian lagi,kalau ada yang nyakitin kamu katakan sama Abang,maka Abang akan datang tuk menghajar orang itu,mulai dari sekarang Abang akan melindungi Zahra,Zahra adik bungsu Abang,jangan sungkan tuk mengadukan keluh kesah kamu kepada Abang ya dek?.
*",Benaran bang,Zahra gak lagi bermimpikan?
Lalu Syefika datang menarik Zahra
*",Kamu itu adik bungsu kami,walau pun kita tidak se ayah tapi kita terlahir dari rahim yang sama,kamu adik kami adik kandung kami,kalau ada orang yang menyakiti kamu maka berhadapan dengan kami berdua,dan satu lagi,mulai hari ini kamu tidak ngekos lagi,kamu tinggal di rumah yang sudah kakak belikan oke!!
Zahra memeluk kakaknya itu sambil menangis.
Bersambung