“Aah. Kamu memang pandai memberikan kenyamanan kepadaku, Ola,” ujar Akhyar ketika tubuhnya didekap Ola yang mengangkang. Ola kepit tubuh Akhyar dengan kedua kakinya seakan tidak ingin melepaskannya lagi. Akhyar tersenyum senang dengan sikap Ola. Dia balas dengan mendaratkan kecupan sayang ke dahi Ola. Akhyar perlahan merebahkan tubuhnya dan menghadap Ola dengan posisi menyamping. Ola melakukan hal yang sama. Keduanya pun saling pandang sambil melempar senyum. “Hari yang melelahkan sekaligus membahagiakan, Ola. Aku senang lihat senyum kamu sejak pulang dari lapas. Aku merasa dibutuhkan,” gumam Akhyar yang mendekap pinggang Ola sembari mengusap-ngusapnya dengan lembut. “Aku memang butuh Mas Akhyar,” desah Ola. Dia tatap wajah Akhyar lekat-lekat. Lalu pandangannya tertunduk tertuju ke d**