Ola meletakkan kembali sebuah foto kecil hitam putih gambar mendiang suaminya ke laci kecil yang berada di dalam lemari bajunya. Gamang dia rasakan sekarang. Sedikit bimbang menghubungi Akhyar. Ola perlahan melangkah menuju meja riasnya. Dia tatap wajahnya yang terpantul dari cermin, sambil meraba-raba kedua pipinya. Ola tersenyum tipis mengingat saat-saat duduk di samping Akhyar dan berbincang-bincang di mobilnya. Dia merasa seperti mimpi, bisa jatuh cinta untuk kedua kalinya di usianya yang hampir menginjak setengah abad tiga tahun lagi, di saat dirinya sudah memiliki sepasang cucu. Ola masih tidak bisa mempercayainya sama sekali. Apalagi menyadari sosok Akhyar yang sempurna, impian hampir semua wanita. Wajahnya sangat tampan dengan fisik tubuh yang sempurna, kaya raya, dermawan, bai